Saturday, January 12, 2008

Bizzare Food


Sekarang ini saya punya hobi baru setiap rebo malam, nonton Discovery travel 'n living tepatnya apalagi kalo nggak nonton Bizzare Food. Acara kuliner yang menurut saya lebih mak nyuss dari punya bang bondan ini dipandu oleh seorang gourmand asal New York, Andrew Zimmern. Sebenarnya format acaranya simple, jalan-jalan dan makan-makan, mirip acara kuliner serupa, namun yang bikin saya ketagihan buat nonton adalah menu makanan yang disajikan. Mulai dari makan roasted guinea pig di Ecuador, Piranha bakar di hulu Amazone, otak kambing di Morocco sampai makan cacing bakau, balut dan ulat kelapa di Filipina dia jalani, tapi sayang hanya satu yang menurut kita orang Indo makanan lezat, nggak cukup bizzare sih, tapi bikin Andrew muntah, durian.

Entah kenapa durian sangat dibenci oleh kaum barat, katanya sih karena baunya. Dari 15 sejawat saya dari Eropa yang pernah mengunjungi Indonesia hanya 1 orang yang doyan makan duren, itupun monthong, yang baunya kurang menyengat dibanding duren jawa / sumatra. Menurut kita orang melayu dan siam, bau durian bisa dikatakan wangi, dengan tekstur buah manis dan gurih, benar-benar eksotis, rajanya buah!



Saya pernah berandai, bila Andrew shoot acaranya di Solo mungkin bisa tiga episode untuk menjelajah makanan aneh orang Solo. Mari kita sebut, mulai dari tengkleng, otak goreng, gule jerohan kambing (mirip sup jerohan orang Ecuador), sate berbuntel lemak, sate kuda, sate jamu (daging anjing), sate landak, sate cobra sapardi, sate brutu, duren, hingga gudeg ceker Margoyudan. Memang bangsa pemakan segala, lebih parah dari bangsa manapun, hehehe.. Sampai ada joke satire yang mengatakan "kasian anjing di Solo, hampir semua bagian kambing dan sapi habis dimakan manusianya."


Bahkan saya sempat heran, saat saya menemani rekan saya dari Jerman memasak sup ayam, dari sebuah ayam utuh mentah yang dibeli di supermarket, hanya segenggam daging yang dimanfaatkan untuk memasak sepanci sup, sisanya terpaksa kami buat untuk bikin soto, keesokan harinya, dengan sedikit simsalabim, dia bisa juga kena tipu dan akhirnya makan sisa ayamnya, hehe.. selalu banyak akal.

Bila dilihat ada garis merah perbedaan pola makan antara bangsa Eropa dengan orang Solo, orang Eropa cenderung memakan makanan sehat, menghindari jerohan, lemak dan kulit, sehingga apa yang dimakan Andrew Zimmern yang "hampir" serupa dengan makanan kita mereka bilang bizzare. Tidak seperti orang Indonesia dan Solo khususnya, kita memakan hampir semua makanan yang mengandung kolestrol, trigliserid, asam urat tinggi dan dimasak menggunakan minyak dengan asam lemak jenuh, sungguh berapa dari kita yang telah mengalami penyempitan lumen aorta, berapa dari kita yang tidak memiliki plak di arteri koroner dan berapa dari kita telah mengalami degenerasi mitokondria DNA sehingga menyebabkan terjadinya disfungsi endotel.

Tapi apapun resikonya, saya tetap orang Solo, yang bangga dengan keagungan varietas kulinernya, seperti kata Andrew Zimmern...

"if its look good, eat it!!"
Cheers...

8 Kumentar:

Anonymous said...

hmmmm, uenak tenaaaannn :)
Bagi-bagi dong..di sini durennya kecil-kecil...hehehe

Cardio Chef said...

oke cak!ntar tak bagehi duren kalo udah ungsum, tapi bentuk file aja ya!

Tinaa said...

setuju! di Solo buanyak buanget makanan enak. pengennya sih liburan seminggu di Solo biar bisa nyicipin semua.

Cardio Chef said...

yep, makanya kesini kita jalan-jalan n makan-makan..

Astri said...

hahaha... asalnya saya termasuk safe player dalam urusan makanan, tidak makan jeroan, kulit ayam, dll.
Tapi setelah gabung JS dan nemu teman2 yang doyan makan, mulai deh berani icip2 meskipun dalam jumlah terbatas. yang jelas tetap gak buat jeroan ;)

Cardio Chef said...

wah mbak Astri, you'll miss one of the best thing in the world. Paling gak nyoba lah mbak.. HEhe..ajakan setan, jangan digubris...

Astri said...

udah pernah nekat mau nyoba tapi keburu eneg duluan. kadang2 cium aromanya aja dah bikin batal mendekat :)
mampir ke surabaya, banyak bizzare food juga kok

Cardio Chef said...

hooh mba, favourite saya lontong kupang, rasanya pas!