Sunday, July 29, 2007

International Cuisine #2

Seperti yang sudah saya janjikan, pada blog kali ini saya akan menampilkan masakan Spanyol. Walaupun berada di daerah mediteran, masakan Spanyol hampir sama citarasanya dengan maskan-masakan Eropa pada umumnya, kurang bumbu dan hambar. Jadi bisa dikatakan, lidah mereka tidak berevolusi maksimal, hanya rasa-rasa dasar saja yang bisa diterima.
Masakan yang dibuat kali ini adalah (lagi-lagi) salad, sayuran yang dipakai untuk salad ini adalah jagung, hazel nut, semacam sawi, dan yang paling unik adalah potongan pisang cavendish ditambah dengan sedikit suwiran ayam goreng, sedang dressing yang mereka pilih hanya minyak biji anggur dan sedikit cuka. Salad yang disajikan cukup menggugah selera karena ada ayam, hazel nut dan pisang yang membuat rasanya makin unik, tidak seperti dressing-dressing berat eropa lainnya yang tampak letreg-letreg.
Sebagai teman makan salad dipilih roti baguette yang dipadu dengan garlic, telur dan keju, hmmmm...enak juga! dan juga yang sedikit rada aneh adalah potongan baguette yang diberi toping irisasn tomat segar, sungguh cara menyiapkan roti yang aneh, karena baguette akan basah terkena jus dari tomat, sehingga mengganggu lidah penikmat. Overall, masakan sore ini memuaskan!!

Sertipikat...



Setelah beberapa minggu belajar di negri orang sertipikat apa aja ya yang udah didapet? kira-kira worth it ngga ya? yuk kita bahas...

sertipikat pertama didapet dari program reguler saya di Polandia, sesrtipikat resmi dari IFMSA International yang menerangkan bahwa saya telah menjalani clerkship di bagian Internal Med-Gastroenterology selama periode 1 bulan.. Untuk yang satu ini worth it lah ya.. karena cita-cita sebagai gastroenterologi memang sudah tertanam, untuk biaya, sangat worth it!

sertipikat kedua didapat secara insidental, sertipikat ini merupakan sertipikat yang dikeluarkan IFMSA Poland karena kesalahan mereka dalam administrasi sehingga kami sempat ditempatkan di bagian endokrinologi selama 1 minggu, memang kami sengaja meminta sertifikat itu ditulis dalam bahasa Polish, biar orang-orang Indonesia ga tau kalo kami cuma seminggu di Endokrin, yang penting ada tulisan endokrinologii dan angka 1. Udah deh terserah profesor-profesor pengambil keputusan ntar mo mengartikan apa, hehehe.. Untuk sertipikat kedua ini benar-benar wort it!! dari segi biaya (karena gratisan) maupun fungsinya.

Nah sertipikat ketiga ini sebenernya mirip brevet. DAri program yang bener-bener insidental ini saya sangat bersyukur kepada 4JJ atas kemurahan yang diberikan. Sertipikat ini merupakan sertipikat yang diberikan oleh Ikatan ahli bedah videoscopy Polandia atas kursus bedah videoscopy (laparoscopy-bedah dengan menggunakan alat bantu dan minimal invasif-akan saya terangkat pada blog lain) yang telah saya ikuti. Nilai brevet ini lebih tinggi dari nilai sertipikat-sertipikat saya yang lain, karena videoscopy merupakan ilmu bedah paling mutakhir dan tingkatannya di sertifikat yang sudah advanced bukan lagi basic. Berarti dengan didapatnya sertipikat ini, saya sudah setingkat dewa-dewa bedah Solo seperti dr.IBM, dr. nunik, dr.Agus Raharjo, yang baru mulai menggunakan laparoscopy surgery sebagai prosedur baru dalam RSDM. Dan yang paling dibanggakan brevet ini mampu membuat para residen bedah yang paling kemaki dan sok (Rosyik, Husni, Tumpal, Andreas, dll) cep klakep, mlongo bila melihat sertipikat ini. Hehehe..ternyata ada koas yang selama ini dibabuin mampu mengungguli mereka.. HIDUP KOAS!!!

Indonesian Cuisine #4




Pada postingan kali ini kami akan menghadirkan menu spesial Nasi Ayam cah Brokoli, Masakan istimewa ini kami buat untuk menyambut teman kami dari warsawa yang masih tinggal di Gdansk, walaupun kami kesulitan mencari tepung maizena sebagai pengental, kami tidak putus asa.
Bahan-bahan yang diperlukan antara lain:
Beras 500 gr
Brokoli Potong kecil-kecil
Ayam, rebus suwir-suwir
Bawang putih 2 siung
Bawang bombai 1/2 biji potong kecil-kecil
Jamur Champignon
Air kaldu rebusan ayam
Garam secukupnya
Mrica secukupnya
Saos Tiram secukupnya

Cara membuat makanan ini adalah:
sangray bawang putih keprek, bawang bombay tunggu hingga harum, selagi menunggu rebus brokoli dan jamur hingga tanak dan krispi.
Kemudian setelah sangray wangi, masukkan ayam potong suwir kedalam wajan, masukkan air kaldu, gula, garam, dan merica secukupnya, dan tutup wajan, tunggu hingga air berkurang 50%.
Setelah air dirasa berkurang banyak, masukkan sayuran yang sudah direbus terlebih dahulu, masukkan saos tiram kemudian masak hingga matang.
Sajikan panas bersama nasi..

Hmmmm....rasanya walaupun kata orang jawa kurang letrek, namun cukup menggugah selera, hingga suasana pagi itu seperti bukan di Polandia, namun di Beijing..

Saturday, July 28, 2007

Indonesian Cuisine #3




Balik lagi dalam ragam kuliner Indonesia di Polandia, kali ini kami akan mempersiapkan nasi mawut magelangan. Hidangan khas citarasa Indonesia ini kami persiapkan untuk kedatangan teman-teman kami dari Warsawa. Behan dasar untuk pembuatan nasi mawit ini sederhana, mirip nasi goreng biasa, hanya ditambah mie.
Walaupun rasanya kurang begitu pas, namun namanya kelaparan di negeri orang, tetep saja disikat..

Monday, July 23, 2007

Baltic Amber






Untunglah kami sangat bersyukur karena kali ini kami ditempatkan pada daerah penghasil batu Amber Baltik terbesar di Dunia. Gdansk, Polland. Didaerah pantai sangat sering sekali ditemukan batu Amber yang berasal dari sisa-sisa getah pohon prasejarah. Tak jarang juga ditemukan beberapa serangga dan hewan kecil yang terperangkap dalam batu Amber (jadi ingat film Jurassic Park) tapi ohlala..harga yang ditawarkan untuk membeli hewan-hewan malang ini tidaklah sedikit, paling tidak 2-3 juta diperlukan untuk memboyong nyamuk-nyamuk malang ini ke Indonesia.

Namun untuk batu amber biasa, uncut, kami bisa peroleh dengan harga relatif murah. Maklum kami beraad di daerah penghasil Amber tebesar, setiap gramnya kami bisa dapatkan dengan menebus 8 Zlotych (1 Zlotych sekitar Rp.3400). Beberapa foto diatas diambil dalam musium nasional Amber Baltic di ujung Ulika Dluga, Gdansk Polland. dan beberapa diantaranya lagi adalah saat kami berburu amber untuk oleh-oleh bagi kerabat dan saudara di Indonesia..

Bukan orang Indonesia bila tidak membeli oleh-oleh..

International Cuisine #1


Pada posting kali ini kami akan membahas masakan Internasional perpaduan dari 2 negara, Austria dan Belanda. dari penampilan masakan Ini sangat khas Eropa, dimana dapat ditemukan pasta (spiral) dan beberapa sayur yang dipadukan dengan dressing salad yang pada kesempatan kali ini menggunakan mayonaise, olive oil, dan sedikit merica.
Untunglah kami terbantu dengan adanya merica pada masakan ini, bila tidak hmm mungkin tidak tertelan oleh kami yang biasa makan makanan oily, spicy n very tasty...
tapi overall, makanan ini sanagat menyehatkan, makanan yang jarang sekali kami makan di Indonesia...
Sebagai desert, kami memiliki desert ala Belanda yaitu Yoghurt natural yang dipadu dengan berry syrup, cukup menggugah selera..
yah untuk pengalaman kuliner, sangat membantu untuk menambah perbendaharaan kuliner saya..
Pada posting International Cuisine mendatang, kami akan sajikan masakan khas Spanyol.
sampai jumpa...

Tribute to Gastroenterology Department Medical University of Gdansk






This pages was exclusively dedicated for Professor, all doctors and residents of Gastroenterology department Medical University of Gdansk Polland, that give us their very precious time, skill and knowledge for us..
God bless you..
Keep strugle for a better salary!!
There will be a way when there is a hope..
Hope we can meet each other in better conditions, and of course we always waiting you In Indonesia...

INdonesian Cuisine #2






Di seri Indonesian Cuisine #2 ini saya akan bercerita mengenai pengalaman mempersiapkan masakan Indonesia secara masal (untuk 17 orang) pada saat Indonesia-Hungary days, dimana kami membuat nasi goreng dengan 2 macam rasa yaitu pedas (untuk bangsa Indonesia, Austria, Netherland dan beberapa Polland) dan tidak pedas (Spanyol, Hungaria dan beberapa Polland).
Nasi goreng disini berfungsi sebagai main course disusul dengan bubur nasi susu yang disebut "babapapi" made in Hungary. Tidaklah mudah bagi seorang koki amatir untuk memasak nasi dalam porsi besar, but anyway semua orang puas atas hasil masakan saya, hal ini ditandai dengan piring-piring yang kosong tak tersisa saat acara santap berakhir, juga beberapa pujian dari semua penikmat Indonesian food di sore itu.
bahan-bahan yang diperluakn untuk membuat nasi goreng kami yaitu:
1 kg beras
5 buah jamur champignon
5 ikat daun bawang diiris tipis
4 butir telur ayam
1 potong paha bawah ayam
minyak goreng
sedikit sambal olek
kecap manis (sedikit saja sebagai sarat)
saos tomat (sebagai pengganti kecap manis, karena sangat langka disini)
Royco rasa sapi / ayam
2 buah ketimun jepang (zucchini) sebagai pelengkap
Tak ketinggalan, sebagai pelengkap rasa kami juga tambahkan beberapa potong dendeng manis dan abon.
setelah sekitar 1 jam persiapan dan memasak, voila!! nasi goreng ternikmat seantero Eropa telah tersaji, semua berdiam saat menyantap suapan pertama hingga terakhir, rasanya yang eksotis meresap disetiap lidah penikmat masakan hambar khas Eropa.
hal ini dapat terlihat pada ekspresi wajah bangsa Austria yang puas dan menunjukkan piring kosongnya pada kami...
akhirnya walau kecapaian memasak, kami cukup puas atas ekspresi yang ditunjukkan para tamu sore itu, dan lebih lagi, kami bangga atas Indonesia, atas masakannya, atas keramah tamahannya. Hanya hal ini yang bisa kami berikan bagi bangsa Indonesia saat kami berada di Polandia..
mungkin kami akan sajikan beberapa menu eropa yang kurang menggugah selera Indonesia pada posting-posting mendatang...

Tuesday, July 17, 2007

Auschwitz I






Auschwitz I, sebuah kamp kematian (kata orang Yahudi dan sebagian besar Eropa) yang terletak 70 KM sebelah selatan kota Krakow Polandia, di sebuah daerah bernama Oswecim. Merupakan kamp bagi para tahanan perang dan politik Polandia yang pada saat itu merupakan daerah pendudukan Jerman bagi perluasan negaranya.
Mulai dibuka pada 1 Maret 1941 oleh Pimpinan tertinggi SS (Heinrich Himmler) atas suruhan Pimpinan tertinggi Third Reich Adolf Hitler sebagai solusi final atas masalah Yahudi. Mungkin di blog lain saya akan menjelaskan alasan saya sebagai seorang Revisionist (orang yang tidak percaya terhadap Holocaust, seperti kebanyakan Muslim Iran) namun kali ini saya akan mengupas bagaimana mesin kematian raksasa Auschwitz dioperasikan.
Dengan semboyan di gerbang utama bertuliskan "Arbeit Macht Frei" atau bekerja akan membebaskan, Para tawanan yang dimasukkan dalam kamp Auschwitz I akan dipaksa untuk bekerja dengan fasilitas yang jauh dari manusiawi.
Pertama para Yahudi di seluruh benua Eropa yang biasanya berada dalam koloni2 sendiri (Ghetto) dibawa dengan gerbong-gerbong ternak dan menuju kamp dengan alasan dijanjikan perumahan baru. Hingga akhirnya setelah sampai kamp, barisan anak dan wanita dan juga lelaki dewasa akan dipisahkan menjadi beberapa baris, kemudian seorang dokter SS akan memilih mana tawanan yang bisa dipekerjakan dan mana tawanan yang langsung dimusnahkan. Setelah terpilih tawanan yang harus menemui ajal, diberi perintah untuk memasuki ruang mandi dan diberi tanda terima untuk mengambil kembali barang-barang bawaannya oleh petugas SS. Serapi itulah pekerjaan NAZI jerman untuk membunuh para tawanan.
Kemudian setelah masuk ruang ganti, seluruh baju dan perhiasan dilucuti untuk mengurangi kecurigaan para tawanan (baju akan didisinfeksi dan dipakai kembali untuk para tawanan lain dan barang-barang akan menjadi hak milik Jerman) setelah masuk ruang mandi, pintu ruang mandi akan dikunci, kemudian beberapa kaleng gas Zyklon B akan dimasukkan lewat lubang-lubang ventilasi. Setelah 22 menit seorang petugas dengan menggunakan masker akan membuka pintu dan ventilasi agar gas beracun dapat terbuang via ventilasi udara. Sangat sistematis dan terstruktur!!!
Beberapa orang tentara akan dengan paksa menggunduli mayat-mayat, mencabut gigi emas dan gigi besi sehingga dapat dilebur dan dijadikan emas batangan di Bank federal Jerman. Rambut-rambut akan dikirim ke Jerman untuk dijadikan kain bagi sragam serdadu Jerman. Mayat-mayat yang ada akan dikremasi dalam krematorium modern dan abunya digunakan untuk pupuk dan pembangunan. Sangat sistematis sekali dan tidak menyia-nyiakan segala sesuatunya!
Sedang para tawanan yang masih hidup dipaksa untuk bekerja didalam kamp dan pabrik-pabrik dekat kamp 14 jam sehari, dengan makan dan minum yang sangat sedikit, jadi tidak jarang para tawanan akan mati saat bekerja. Sungguh suatu sistem yang indah...
Para dokter jerman melakukan eksperimen terhadap para tawanan, dari eksperimen sterilisasi masal di Kamp No.10 hingga eksperimen mengenai anatomi komparatif anak kembar pada anak-anak kembar gipsy. Itulah sebabnya Teknologi kedokteran Jerman semaju sekarang!
Mengenai tata bangunan, bangunan ini dikelilingi menara penjagaan, dan kawat duri berlistrik yang sangat kuat. 20 kamp bata digunakan untuk menampung para tawanan. 5 buah krematorium digunakan untuk membakar para mayat. 2 buah Gaskamer digunakan untuk membunuh para tawanan yang tidak layak hidup. Beberapa tiang gantung poratabel dana alat penyiksaan digunakan untuk tawanan yang mencoba kabur. Dan sebuah tembok batu hitam yang digunakan untuk mengeksekusi para tawanan Politik Polandia.
Sungguh sebuah mesin kematian yang hebat...

Very nice day!


Bweh..kliatannya judul posting ini bertentangan banget ma critanya, yah kemaren senen, sempet kagol juga sih, diriku kecopetan pas naik trem, padahal sempet ngejar tuh tukang copet sampe satu jam, eh akhirnya berhasil ngilang juga tuh orang, sial.

Tapi bagaimanapun tuhhari emang hari yang baik bagi tukang copet... Setelah berhasil kabur dari pengejaranku, semoga uang itu dipergunakan untuk mengobati penyakit kanker ibunya yang sudah mencapai stadium final, memberi makan anaknya yang sudah 10 hari belum makan, mengobati diabetes istrinya yang sudah mulai menggerogoti ginjalnya, membelikan sebotol susu untuk anak bayinya yang sedang sekarat kehausan dan juga biaya biopsi kanker prostat sang pencopet yang sebentar lagi sudah metastasis ke paru dan hatinya.. Dan akhirnya pencopet itu bisa masuk islam dan naik haji untuk yang terakhir kalinya.
yah emang kita harus selalu dituntut untuk berfikiran baik, jadi pikiranku diatas tadi tidak terlalu berlebihan kan, dan yang paling penting always look at the silver lining, Passport dan ticket balik dan sebagian besar duit, juga yang terpenting nyawa tidaklah hilang.
duit nggak seberapa, hal itu hanya media titipan untuk diamalkan, tapi nyawa adalah modal utama untuk beramal, jadi melalui blog ini saya mengucapkan syukur alhamdu4JJ...
terimakasih yaa 4JJI

Monday, July 16, 2007

Indonesia Cuisine #1




Salam saudara sebangsa dan setanah air...
setelah melihat blog persembahan untuk rice cooker tercinta, tidaklah lengkap kiranya saya tidak menyajikan ragam kuliner Indonesia yang saya berhasil buat di negeri orang. Saya akan membagi cerita mengenai kuliner dalam beberapa postingan.
masakan yang pertama berhasil saya buat di Gdansk adalah nasi goreng, sayang saya belum sempat mendokumentasikannya, mungkin lain kali, dan pada postingan kali ini saya akan mengupas mengenai pecel.
Seperti terlihat dalam gambar, kami berdua terlihat sangat katrog, karena masakan yang akan kami buat juga dari Ndeso, Pecel! jadi kami menamakan diri kami Ngatini dan Katiran, rewang idaman wong deso, dari Solo.
sayang sayur-sayuran yang kami perlukan untuk pecel tidak tersedia disini, apa lacur, kami terpaksa menggunakan beberapa sayuran yang tidak lazim sebagai bahan pecel. Diantaranya:
1. Tomat
2. Jamur Champignon
3. Kentang
4. Sayuran mirip selada / bayem yang ga tau namanya..
5. Wortel
6. Buncis
dengan sayuran tersebut kami berhasil membuat SGPC (sego pecel) ditambah ndog ceplok dan sangat nikmat sekali sebagai pengganjal perut di negri orang.
Pada foto terakhir terlihat rekan kami, yang tidak kelihatan katrog dari Belanda, dengan puas menunjukkan piring pecelnya yang sudah habis.
kami sangat puas atas prestasi kami...
Danzig, Polandia
Ngatini & Katiran.

Tribute to Arthur Waibel..


Halaman ini saya persembahkan kepada yang terhormat Mr. Arthur Waibel yang dengan sangat hebatnya menjamu kami saat kami berada di Republik Federal Jerman...
Semoga 4JJ membalas perbuatan anda sekeluarga dengan memberikan berlimpah kenikmatan dan kegembiraan pada anda sekeluarga...
Hormat saya
Habibie Arifianto...

Tambah...

2 minggu diluar negeri tambah apa ya....?
tambah kurus..
tambah gede betisnya...
tambah mandiri...
tambah kecil lingkar pinggangnya..
tambah loss of apetite..
tambah apa lagi ya...
any comments?

Wednesday, July 11, 2007

Gdansk Mosque





Islam telah diperkenalkan di POlandia pada abad 14 masehi oleh bangsa Tartar Mongolia, sejak saat itu telah didirikan masjid di Gdansk Polandia (menurut wikipedia), Alhamdu4JJ aku berhasil menemukan dan melihat masjid satu-satunya di Gdansk, walau bukan merupakan masjid Jami'dan dalam keadaan yang terkunci, kami cukup berbahagia.
Pada awalnya kami hanya berbekal Bismillah, niat ingsun cari masjid, dengan hanya berbekal peta Gdansk dan kompas yang tertanam pada jam Casio saya, kami memberanikan diri menjelajah kota ini. Alhamdulillha dengan menggunakan trem yang sengaja tidak kami bayar (hehehehe..lagian sih kota ini aneh, diskriminasi banget..) kami berhasil sampai di persimpangan jalan abrahama dan polanski dimana masjid ini berada, hehehe..lumayan satu jam tremnya berjalan, well, alhamdulillah ternyata dengan cukup berbekal semangat, niat, dan sedikit keberanian, dan yang terpenting Bismi4JJ kami berhasil mengunjungi satu-satunya tempat beribadah saudara-saudara kami tercinta di kota ini..
satu-satunya kata yang paling pantas kami ucapkan adalah...
Alhamdulillah hirrabil alamin..

Our Hero!!


Halaman ini kami berdua persembahkan pada Rice Cooker kami sebagai pahlawan di negeri orang, yang selalu setia menanakan kami nasi saat perut kami lapar, yang selalu setia menemani kami memberi sentuhan khas Indonesia pada setiap bulir nasi yang kami makan...
ooooh rice cooker jasamu tiada tara....

Tuesday, July 10, 2007

Marburk




Polen, 07-07-07
Hari pertama di Polen, sempet stress juga di bandara Leecs Walesa sempet ketahan ma custom, n tuh pegawai custom absolutely ga bisa bahasa Ingris, gila emang....
Alhamdulillah ga beberapa lama bisa juga tuh pegawai ngerti, eh sialnya lagi, kita disuruh bayar taxi ma contact person kita yang jemput. Awas aja yah gw bakal bikin ni negara rugi!!!!! (emang terbukti, berapapun lama dan jauhnya kita naik trem, kita ga bayar, huahahaha..rasain lu, orang Indonesia dilawan!!!)
2 jam setelah mendarat di dormitory yang ampyun deh kotornya setengah mati...kita diajak naik kreta ke kota yang namanya Marburk, katanya sih kota ini jaman dulu kala ibukota negara-negara Teutonik.. disini aad benteng marburk yang terbesar didunia, berdindingkan batu merah tempat ksatri-ksatria Teuton belajar agama dan berlatih perang, lumayan cape juga sih,, kita ikutan tur di dalem beteng yang lamanya 4 jam!!(Gosh padahal kita udah kurang tidur gara-gara musti berangkat dari KOnz Jerman ke Bandara Dortmund mulai jam 3 pagi).
ditambah lagi tuh anak-anak sial yang pada berantem sendiri-sendiri cari makanan, eeeh ketemunnya bakul sosis yang gedenya sak lengen, sayang keliatannya sih enak, tapi mengandung B@bi..huehehehe... Alhamdu4JJ tidak tergoda...
Didalem beteng kita bisa melihat kehidupan n alat2 jaman baheula.
Yag maybe foto2 diatas bisa menjelaskan sedikit banyak tentang Marburk..
See you...

Monday, July 9, 2007

Cardiac Catheterization...




Universitatsklinikum des Saarlandes, Homburg 6 Juli 2007....

ditempat itu dan diwaktu itu adalah pertama kalinya diriku melihat hasil pemikiran manusia yang dinamakan teknologi.

Yang jelas, kateterisasi jantung yang dulu mustahil tanpa pembedahan thorax sekarangsudah bisa dilakukan dengan penggunaan ilmu radiology intervention. Dengan alat semacam Portabel X-ray, kita cuma memainkan kontras yang dimasukkan via kateter di arteria femoral, di 6 layar monitor flat screen dapat terlihat dimana terjadi oklusi, dimana flow kontras yang paling lambat, jadi bisa ditentukan pembuluh darah koroner mana yang memerlukan dilatasi kateter. tidak beberapa lama setelah ditentukan, sebuah kawat kateter balon berlabel voyager dimasukkan. Kemudian dengan alat semacam handgun berisi cairan balon kateter digembungkan dan tak beberapa lama dikeluarkan kembali, sebuah kateter berbungkus ram kawat kembali dimasukkan untuk menahan agar atherosklerosis yang telah tertekan tidak kembali. yah itulah kehebatan teknologi, kemudian dengan straples, "crock" luka operasi sudah dapat tertutup sempurna...

jauh dengan RS.DR moewardi, semua alat disini disposable, mulai dari drappe untuk operasi (bila diIndonesia dinamakan Doek berlubang), hingga seluruh peranti bedah...

Voila...Indonesia harus lebih berbenah untuk dapat seperti ini...

Danzig Polland, 9 Aug 2007

2 hari sudah di Danzig Polandia, beda jauuuh, bagus Indonesia banget. Yah emang namanya manusia, pas di Indonesia selalu aja bilang "rumput tetangga selalu lebih hijau" eh begitu sampai negeri orang berubah deh jadi "hujan batu di negeri sendiri lebih baik dari hujan emas di negeri orang."
Yah emang bener sih, disini kita ga bisa beli sambel pecel (untung punyaku ga ketahan di custom Frankfurt, poor Ius), ga bisa merasakan nikmatnya pancaran matahari, ga bisa meridukan merdunya suara Adzan maghrib, ga bisa melihat senyuman khas Indonesia, yah namanya juga di negeri orang...
kangen banget ma yayang Eviiii....
by the way fotonya bakalan nyusul yah...