Siang itu cuaca di Paris sangat tidak bersahabat, niatnya ingin jalan-jalan ke Eiffel, malah kena ujan ditengah jalan. Saya, beberapa teman Indonesia, dan Katya, teman peranakan Russia yang udah lama tinggal di Normandy, mengajak kami berkeliling Paris. Dengan menaiki metro jalur 1 kami turun di Concorde, setelah berjalan mengitari concorde, kami menyusuri jalanan kota Paris menuju Champ de Mars dengan rencana menuju Eiffel lewat belakang. Memang mendung tak lagi mampu menahan air hujan, breeeessss.... tiba-tiba hujan turun.
tanpa pikir panjang, dan mumpung kita lagi laper, langsung saja masuk ke salah satu Bistro. Memang sih, bagi ukuran orang Indonesia, semua makanan di Paris memang tergolong mahal. Yah tapi kapan lagi bisa nyobain authentic Paris bistro. Setelah memutuskan, akhirnya kami pesan lasagna, walau bukan makanan khas Parisian, hanya ini makanan dengan sapi yang kami temukan, yang lain au porc! Hehe.. rekan saya Katya, memesan segelas vin rouge berlabel tahun 88 untuk menemani santap siangnya, sedang kami Indonesians wedang putih anyep sudah cukup.
Untuk seporsi lasagna 12 euro bukanlah duit yang sedikit, pikir saya di Solo saya bisa mendapat lebih dari 12 porsi nasi liwet Wongso Lemu yang sudah terkenal mahal. Namun mau nga mau, akhirnya kami iklas-iklas saja, walau raad berat pasta dan daging sapi giling ini melaju di tenggorokan. Hehehe.. ditemani sekerat Baguette, kami merasa makanan kegemaran Garfield tersebut, memang benar-benar tasty. Memang beda dengan yang saya biasa makan di Pizza hut, atau di kondangan, hehe.. dilengkapi dengan salad berdressing oilum olivarium, sungguh benar-benar sedap.
Akhirnya suapan terakhir lasagna menutup tetes terakhir air hujan yang jatuh ke canopy khas bistro Paris...
Kapan ya bisa menikmati hal ini lagi....
Saturday, November 10, 2007
Le Bistro de Paris
Dikemoekakan oleh Cardio Chef Djam 6:07 AM 0 Kumentar
Disertai Going Abroad, International Cuisine
Subscribe to:
Posts (Atom)