tag:blogger.com,1999:blog-55814569748155244142024-03-13T09:04:50.967-07:00Habibie Arifiantogesang menika pancen cekli...Cardio Chefhttp://www.blogger.com/profile/14900960600918854881noreply@blogger.comBlogger49125tag:blogger.com,1999:blog-5581456974815524414.post-50261607453141724552009-05-25T00:34:00.000-07:002009-05-25T02:22:40.241-07:00Champs Élysées bernama Tanah Abang<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgl-GyLkfPNmFvNG43cTNlicuEQE6ZmIsz9SSbki6O1VP-ApfaISlk31EzEvJemQLzxAAmzfrkWzs6WovrjbAd1U-TXZcWFrPHtIAffU7Y_yC2BDWrHAlkH2O611WhsOhBStlfDI-e6k4sx/s1600-h/tabang.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 214px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgl-GyLkfPNmFvNG43cTNlicuEQE6ZmIsz9SSbki6O1VP-ApfaISlk31EzEvJemQLzxAAmzfrkWzs6WovrjbAd1U-TXZcWFrPHtIAffU7Y_yC2BDWrHAlkH2O611WhsOhBStlfDI-e6k4sx/s320/tabang.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5339689345641529042" border="0" /></a><br /><br /><div style="text-align: justify;">Saat ini hobi baru saya adalah mengunjungi pasar grosir tanah abang (orang Betawi biasa bilang Tanabang) blok A di Jakarta Pusat, paling tidak sebulan sekali saya menyempatkan diri untuk bersilaturahim dengan para penjual pasar Tanabang untuk sekedar menyambung hidup di Jakarta ini, berbelanja baju dan tas disana dan dijual kembali di tanah kelahiran. Yah selain berprofesi sebagai seorang dokter, darah pedagang masih terlalu kental mengalir dalam diri saya, maklum kedua nenek saya adalah pedagang legendaris, Ibu Hj. Adnan, yang terkenal dengan batiknya disebuah sudut pasar Klewer dan Ibu Hj. Minarso, dengan toko klontongnya di pojokan perempatan Gondomanan Jogja.<br />Dahulu sebelum ada blok A, rasanya malas sekali untuk bertandang ke Tanabang mengantar ibu, namun sejak pusat perbelanjaan bergaya timur tengah itu mulai didirikan tak segan rasanya untuk pergi dan berbelanja disana. Setiap saat saya berbelanja, setiap saat itupula saya selalu melihat ada yang baru di Tanabang. Bangsa Indonesia, khususnya warga Jakarta harusnya sangat bangga memiliki pusat tekstil dan produk turunannya selengkap ini...<br />Tidak jarang mata saya melihat barang-barang bermerek Internasional bertengger diatas rak pajangan para penjual tas, mulai dari Louis Vuitton, Burberry, Coco Channel, Bonia, Anna Sui hingga Hermes yang dahulu kebanyakan hanya saya temukan dan lihat dibutik-butik mereka yang berjajar rapi di Avenue des Champs-Élysées, Paris. masalah kualitas, walaupun lebih banyak yang merupakan barang knock off (replika), namun banyak juga barang dengan kualitas istimewa yang tidak kalah dengan barang butik asli. Menurut saya, apalah arti sebuah tempat membeli, asal si empu pede aja, barang tanah abang bisa tampak seperti barang Champs-Élysées asal cocok, pede dan tidak berlebihan dalam pemakaian! Bahkan tak jarang, orang-orang berlogat Malay dan Singlish (Singaporean English) bercakap menawar barang disalah satu sudut pasar Tanabang. Mungkin mereka akan menjual kembali barang Tanabang dinegara mereka, dan dibeli oleh orang-orang kita yang sedang berwisata ke negri tetangga.<br />Pasar tekstil terbesar se ASEAN yang konon berdiri sejak tahun 1735 ini juga menyediakan berbagai macam parfum yang tidak kalah komplit dengan Sephora, sebuah jaringan butik parfum yang biasa terletak di kota-kota utama dunia. Masalah harga cincai lah... sebuah hobbos handbag gucci seharga 150.000 terbeli setelah tawar menawar yang alot, akhirnya dipakai istri karena modelnya yang catchy, 2 buah purse Anna Sui edisi vintage floral berhasil didapat setelah merelakan uang 150.000, sebuah untuk kado adik ipar, sebuah direlakan untuk hadiah ulang tahun kakak, postman bag coklat berlabel Mont Blanc dengan sertifikat produk asli Prancis dilego dengan harga 350.000, dan sekarang telah terbungkus rapi bersiap untuk menjadi hadiah ulang tahun bapak.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLk7tjJBeEGnRawgnzVzXwpUnKv-E8yaJ7-1kPhlnoGOEmiHt8ngT_YxjhnxgBFsrF5uqQNNydH6tvitQyBJiFs6FqOGynNOUOkxTyW5zd4IqezYQFNbOyCFzWoDAdX217h8OM8ydtFgJk/s1600-h/15aug2007bibie245.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLk7tjJBeEGnRawgnzVzXwpUnKv-E8yaJ7-1kPhlnoGOEmiHt8ngT_YxjhnxgBFsrF5uqQNNydH6tvitQyBJiFs6FqOGynNOUOkxTyW5zd4IqezYQFNbOyCFzWoDAdX217h8OM8ydtFgJk/s320/15aug2007bibie245.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5339689350620392178" border="0" /></a><br />Permasalahannya disini bukan masalah mencintai merek dalam negeri atau tidak, walaupun segala sesuatu yang saya sebutkan diatas merupakan top brands dibidang apparel fashion, sebagian besar produk adalah bikinan tangan-tangan terampil manusia Indonesia yang gagal memenuhi kualifikasi ekspor. Saat berkesempatan berjalan-jalan di Paris dulu, sering saya melihat orang-orang bertampang Indonesia yang keluar dari butik Louis Vuitton dengan menenteng kardus-kardus dan tas berlogo LV, saat itu dalam pikiran saya, alangkah kaya nya orang tersebut, disaat rekan saya seorang dokter Russia yang telah lama tinggal di Normandy pun hanya mampu berujar cukup sekali saat natal, kami mampu membeli tas Louis Vuitton. Namun saat saya mengetahui betapa kaya nya kreatifitas dan produksi Indonesia, alangkah bodohnya orang-orang yang hanya mengejar gengsi menghamburkan devisa hanya untuk sekedar berbelanja di suatu Sale di Singapura, Milan, atau Paris...<br />Mungkin suatu saat predikat <i>"La plus belle avenue du monde" </i>bisa pula disandang oleh suatu jalan di tanah air yang tidak saja memperlihatkan keindahan nya juga mampu menarik wisatawan dengan harganya yang masih dijangkau rasio!<br />Mau bicara tekstil dan produk turunannya, Indonesia-lah surganya...<br /></div>Cardio Chefhttp://www.blogger.com/profile/14900960600918854881noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-5581456974815524414.post-59427394129632197892009-02-21T21:08:00.001-08:002009-02-21T21:49:05.995-08:00Puyeng..Puyeng..Puyer...<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-uNvv1GKIDQoH1i_gzjLRK7CJvNePK4qy7V9C3jgdohI5iqh9pAUwTc9FmHBc8TTYG2fz68-UE-C3hULOfndzNKlgkCz3hTlmewZWWooBaMyJq8ndamC3JwKnu_yQaIhSawZ-AsA3_Unp/s1600-h/mortar.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 199px; height: 203px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-uNvv1GKIDQoH1i_gzjLRK7CJvNePK4qy7V9C3jgdohI5iqh9pAUwTc9FmHBc8TTYG2fz68-UE-C3hULOfndzNKlgkCz3hTlmewZWWooBaMyJq8ndamC3JwKnu_yQaIhSawZ-AsA3_Unp/s320/mortar.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5305484440116878018" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;">Beberapa minggu terakhir santer diberitakan oleh stasiun TV swasta tertua kita mengenai pro kontra peresepan puyer untuk pasien anak-anak. Menurut saya, sangat pemberitaan tersebut sangat tidak berimbang, dokter terkesan dipojokkan dengan peresepan polifarmasi, yang sebetulnya tidak semua dari kami merepsepkannya. Sebenarnya huru hara puyer ini dimulai dari liputan investigatif mengenai sebuah apotek yang kurang menjaga higyne dengan menggerus obat menggunakan chopper yang sangat kotor oleh bekas-bekas obat, eeeehh.. nggak lama kok malah dokter yang ngresepin puyernya yang digunjingkan, sungguh aneh...<br />Saya berpendapat, kok kelihatannya ada pemelencengan berita yah.. dari yang semula membahas chopper untuk obat-obatan yang masih tercampur obat lama, menjadi dokter yang dituding tidak profesional karena masih meresepkan puyer. Mungkin, ada pesanan beberapa pihak untuk sengaja dibelokkan biar, obat paten lebih dilirik untuk diresepkan, karena bila penggunaan puyer tetap tinggi, toh obat paten yang hargana masih mahal bagisebagian besar masyarakat Indonesia itu kurang laku!<br />Anyway, bu Mentri kita yang menurut saya hebat! telah memutuskan bahwa puyer adalah obat terbaik bagi anak-anak Indonesia... Sebenernya sih saya tidak kontra juga tidak pro banget dengan puyer. Toh kami para dokter, tetap kecipratan lebih banyak bila meresepkan obat paten, tapi yang disayangkan, kami masih memikirkan lemahnya daya beli sebagian besar masyarakat akan obat paten, selain itu banyak keluhan orang tua mengenai sulitnya putra-putrinya dalam menelan obat, yang notabene, banyak yang ditujukkan untuk dewasa (karena kurangnya sediaan obat paten yang dikhususkan bagi anak-anak di Indonesia ini-e.g: dexametason, mefenamic acid), juga kultur masyarakat yang kurang puas bila hanya diberi satu macam obat. Toh anak-anak tersebut juga capat sembuh dengan diberi puyer! <span style="font-family: times new roman;"></span>dan otomatis, pasien akan beralih ke dokter lain dan menjelek-jelekkan dokter yang kurang beruntung tersebut kesemua kenalannya.<br />Memang, kalo menurut pendapat saya sih lain ladang lain belalang, jangan samakan kultur kita dengan kultur jurnal-jurnal penelitian yang sebagian besar ditulis oleh orang bule. Alhamdulillah saya pernah diberi kesempatan melihat seperti apa pharmacy mereka, seperti apa pharmacyst mereka, saya punya teman seorang pharmacyst dari Pecs, Hungaria, Ency Enyedi. Dari sediaan obatnyapun mereka lebih lengkap (dalam hal obat pediatrik) dibanding negri tercinta kita, pola penyakitnyapun kemungkinan besar beda, walau penelitian mengisyaratkan 80% penyebab common cold pada anak adalah viral infection, apakah tidak ada kemungkinan pola penyebab common cold di Indonesia berbeda? buktinya dengan pemberian antibiotik rasional (saya selalu meresepkan antibiotik syrup pada pasien anak, dan tidak pernah dipuyer) pada pasien pediatri akan lebih cepat meredakan panas dan batuk berdahak dibanding tanpa antibiotik.<br />Mungkin beberapa tips berikut berguna bagi sejawat dan orang tua pasien,<br /></div><ol style="text-align: justify;"><li>selalu tanyakan pada orang tua pasien apakah obat mau dalam bentuk sediaan syrup, tablet atau dipuyer.</li><li>jangan pernah memuyer antibiotik, apalagi dengan mencampurnya dengan puyer obat lain, sebab menurut saya, banyak kejadian alergi dan akan sulit untuk mentracing dari manakah obat yang menjadikan alergen selain itu sediaan syrup lebih mudah dan lebih disukai.</li><li>jangan mencampur puyer antipiretik dengan obat jenis lain, karena disaat tubuh sudah mencapai suhu yang normal, antipiretik akan tetap teminum bersama dengan obat dalam puyer lainnya, gunakanlah syrup antipiretik, karena telah banyak tersedia di pasaran.</li><li>antibiotik rasional hanya digunakan apabila pasien dengan pemberian antipiretik saja tidak kunjung sembuh setelah beberap hari, dan masih ada tanda-tanda infeksi, seperti batuk berdahak hebat, mucus berwarna kuning kehijauan, dan tenggorokan yang meradang.</li><li>swap leukosit sukar dijumpai dalam praktek klinik di Indonesia, jadi jangan harap menemukannya, hahaha... dasar RCTI ada-ada aja tipsnya!</li><li>Sebagai dokter, kita melakukan therapeutics trading, jadi pasien adalah raja, dan kita hanya menunjukkan jalan yang benar.</li></ol><div style="text-align: justify;">semoga berguna!<br /></div>Cardio Chefhttp://www.blogger.com/profile/14900960600918854881noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5581456974815524414.post-46789035840737883712009-02-21T06:36:00.000-08:002009-02-21T06:37:53.574-08:00Habibie Siap Untuk Go Blog! KembaliHai, beberapa hari kedepan Blog ini akan saya aktifkan kembali...<br />Maaf sudah ahmpir setahun ditinggal hehehe.. ditinggal kawin, ditinggal makaryo.. pokoke sibuk!Cardio Chefhttp://www.blogger.com/profile/14900960600918854881noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5581456974815524414.post-12323169990951089892008-04-28T21:59:00.000-07:002008-04-28T22:03:54.253-07:00Alesan vakum beberapa minggu ini...Sebenernya sih pengen nulis banyak di blog...tapi ada beberapa alesan yang membuat saya vakum untuk melakukan hal ini akhir-akhir minggu ini...<br />1. Simposium Juni yang bener-bener menguras tenaga dan pikiran, maklum pusiiiiing.... ngurusinya, cuma 12 orang, mana jadi chairperson dan pembicara....<br />2. Al Haram menunggu untuk disambangi, sudah dipanggil sama 4JJ untuk menghadap di rumahnya, jadi ya mau nggak mau vakuuuum...<br />3. Speedy yang semakin lemoooot dan bikin malessetelah saya pulang dari al Haram..<br /><br />ok mungkin beberapa hari lagi saya akan kembali aktif.Cardio Chefhttp://www.blogger.com/profile/14900960600918854881noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-5581456974815524414.post-50043224732288917742008-03-13T21:01:00.000-07:002008-03-13T21:35:18.398-07:00Avian Influenza ; Fadilah Supari VS US-WHO<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhh73baZRN4w_TCjLjhc5JczBhWzZXpdzBo7ql4NKblCt7koZ_dphHK6qSvLoOdj3DggOw2UtsLvVFK1boHNjCz2eLgLg_EoiaXEvDtwDDizPvk0rT3UzirvKaBCzXbeg6PH7FI53GIUC7c/s1600-h/biohazard.gif"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhh73baZRN4w_TCjLjhc5JczBhWzZXpdzBo7ql4NKblCt7koZ_dphHK6qSvLoOdj3DggOw2UtsLvVFK1boHNjCz2eLgLg_EoiaXEvDtwDDizPvk0rT3UzirvKaBCzXbeg6PH7FI53GIUC7c/s320/biohazard.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5177451186019664482" border="0" /></a><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;" ><br /></span><div style="color: rgb(255, 255, 255);"> </div><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;color:white;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);"><br />Kemaren saya mendapat e-mail yang berisi tentang kelanjutan kasus Siti Fadilah Supari, Menkes Indonesia, yang menulis buku mengenai konspirasi global antara WHO dan pemerintahan George W Bush, dalam memanipulasi spesimen virus H5N1 yang dikirim Indonesia kebadan kesehatan dunia itu. Memang denger-denger sampe sekarang nggak kedengeran gimana nasib spesimen virus itu, apa mereka pikir Indonesia nggak mampu bikin vaksin?</span></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;" ><br /></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;color:white;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Sekarang kita bisa analogikan, walau agak maksa sih, China memiliki Panda sebagai binatang nasional, binatang yang tidak dimiliki negara lain, jadi kebun binatang manapun di dunia yang ingin memajang Panda di tempatnya, harus membayar royalti yang tidak sedikit untuk pemerintah China, denger-denger dari National Geographic, Royal London Zoo harus merelakan ribuan Pounds setahun untuk memajang giant panda di kebun biinatang nya. Sekarang dengan Indonesia, flu burung yang konon ditemukan 58 varian asal Indonesia, seenaknya aja diambil tanpa bayar royalti. Dasar, negara kita emang selalu diinjek-injek, kenapa juga sih <a href="http://www.pindad.com/">Pindad</a> nggak coba bikin senjata biologis berisi virus H5N1, atau dikirim aja ke Ahmadinejad, yang jelas-jelas sahabat kita, biar mereka bisa serang Israel dengan jumawa. Emang nggak ada habisnya bila mau menghujat si "polisi dunia" itu.. dasar Kampret!</span></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;" ><br /></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;" ><br /></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;color:white;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Ini cuplikan e-mailnya..<br /><br /></span></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;" ><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTzBMShrefyT9TEH7yOEwLrUowhvHMv-jp_QrosGJM24OPdotx_7MC-oo41XC3r4wCnZe14i5EF3MzOk8a78PJwuImuudDnFyDhUUi0G5kPDDdH1LLWZUiq3D1kz7bVNth2zjAoQxmM7M9/s1600-h/haitzinger-H5N1.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTzBMShrefyT9TEH7yOEwLrUowhvHMv-jp_QrosGJM24OPdotx_7MC-oo41XC3r4wCnZe14i5EF3MzOk8a78PJwuImuudDnFyDhUUi0G5kPDDdH1LLWZUiq3D1kz7bVNth2zjAoQxmM7M9/s320/haitzinger-H5N1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5177448226787197522" border="0" /></a><br /><br /></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;" ><br /></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;color:white;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari (59) bikin gerah World Health Organization (WHO) dan Pemerintah Amerika Serikat (AS).Fadilah berhasil menguak konspirasi AS dan badan kesehatan dunia itu dalam mengembangkan senjata biologi dari virus flu burung, Avian influenza (H5N1). Setelah virus itu menyebar dan menghantui dunia, perusahaan-perusaha an dari negara maju memproduksi vaksin lalu dijual ke pasaran dengan harga mahal dinegara berkembang, termasuk Indonesia .</span></span><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 255);"> </div><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;" ><br /></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;color:white;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Fadilah menuangkannya dalam bukunya berjudul Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung.</span></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;" ><br /></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;color:white;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Selain dalam edisi Bahasa Indonesia, Siti juga meluncurkan buku yang sama dalam versi Bahasa Inggris dengan judul It's Time for the World to Change.</span></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;" ><br /></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;" ><br /></span><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 255);"> </div><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;color:white;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Konspirasi tersebut, kata Fadilah, dilakukan negara adikuasa dengan cara mencari kesempatan dalam kesempitan pada penyebaran virus flu burung. "Saya mengira mereka mencari keuntungan dari penyebaran flu burung dengan menjual vaksin ke negara kita," ujar Fadilah kepada Persda Network di Jakarta , Kamis (21/2).</span></span><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 255);"> </div><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;" ><br /></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;color:white;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Situs berita Australia , The Age, mengutip buku Fadilah dengan mengatakan, Pemerintah AS dan WHO berkonpirasi mengembangkan senjata biologi dari penyebaran virus avian H5N1 atau flu burung dengan memproduksi senjata biologi.</span></span><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 255);"> </div><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;" ><br /></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;color:white;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Karena itu pula, bukunya dalam versi bahasa Inggris menuai protes dari petinggi WHO. "Kegerahan itu saya tidak tanggapi. Kalau mereka gerah, monggo mawon. Betul apa nggak, mari kita buktikan. Kita bukan saja dibikin gerah, tetapi juga kelaparan dan kemiskinan.</span></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;" ><br /></span><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 255);"> </div><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;color:white;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Negara-negara maju menidas kita, lewat WTO, lewat Freeport , dan lain-lain. Coba kalau tidak ada kita sudah kaya," ujarnya.</span></span><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 255);"> </div><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;" ><br /></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;color:white;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Fadilah mengatakan, edisi perdana bukunya dicetak masing-masing 1.000 eksemplar untuk cetakan bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Total sebanyak 2000 buku.</span></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;" ><br /></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;" ><br /></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;color:white;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);">"Saat ini banyak yang meminta jadi dalam waktu dekat saya akan mencetak cetakan kedua dalam jumlah besar. Kalau cetakan pertama dicetak penerbitan kecil, tapi untuk rencana ini, saya sedang mencari bicarakan dengan penerbitan besar," katanya.</span></span><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 255);"> </div><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;" ><br /></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;color:white;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Selain mencetak ulang bukunya, perempuan kelahiran Solo, 6 November 1950, mengatakan telah menyiapkan buku jilid kedua. "Saya sedang menulis jilid kedua. Di dalam buku itu akan saya beberkan semua bagaimana pengalaman saya. Bagaimana saya mengirimkan 58 virus, tetapi saya dikirimkan virus yang sudah berubah dalam bentuk kelontongan. Virus yang saya kirimkan dari Indonesia diubah-ubah Pemerintahan George Bush," ujar menteri kesehatan pertama Indonesia dari kalangan perempuan ini.</span></span><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 255);"> </div><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;" ><br /></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;color:white;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Siti enggan berkomentar tentang permintaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang memintanya menarik buku dari peredaran.</span></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;" ><br /></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;color:white;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);">"Bukunya sudah habis. Yang versi bahasa Indonesia , sebagian, sekitar 500 buku saya bagi-bagikan gratis, sebagian lagi dijual ditoko buku. Yang bahasa Inggris dijual," katanya sembari mengatakan, tidak mungkin lagi menarik buku dari peredaran.</span></span><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 255);"> </div><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;" ><br /></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;color:white;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Pemerintah AS dikabarkan menjanjikan imbalan peralatan militer berupa senjata berat atau tank jika Pemerintah RI bersedia menarik buku setebal 182 halaman itu. Mengubah Kebijakan Apapun komentar pemerintah AS dan WHO, Fadilah sudah membikin sejarah dunia.</span></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;" ><br /></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;" ><br /></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;color:white;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Gara-gara protesnya terhadap perlakuan diskriminatif soal flu burung, AS dan WHO sampai-sampai mengubah kebijakan fundamentalnya yang sudah dipakai selama 50 tahun. Perlawanan Fadilah dimulai sejak korban tewas flu burung mulai terjadi di Indonesia pada 2005.</span></span><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 255);"> </div><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;" ><br /></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;color:white;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Majalah The Economist London menempatkan Fadilah sebagai tokoh pendobrak yang memulai revolusi dalam menyelamatkan dunia dari dampak flu burung. "Menteri Kesehatan Indonesia itu telah memilih senjata yang terbukti lebih berguna daripada vaksin terbaik dunia saat ini dalam menanggulangi ancaman virus flu burung, yaitu transparansi, " tulis The Economist.</span></span><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 255);"> </div><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;" ><br /></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;color:white;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);">The Economist, seperti ditulis Asro Kamal Rokan di Republika, edisi pekan lalu, mengurai, Fadilah mulai curiga saat Indonesia juga terkena endemik flu burung 2005 silam. Ia kelabakan. Obat tamiflu harus ada. Namun aneh, obat tersebut justru diborong negara-negara kaya yang tak terkena kasus flu burung.</span></span><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 255);"> </div><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;" ><br /></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;color:white;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Di tengah upayanya mencari obat flu burung, dengan alasan penentuan diagnosis, WHO melalui WHO Collaborating Center (WHO CC) diHongkong memerintahkannya untuk menyerahkan sampel spesimen.</span></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;" ><br /></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;color:white;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Mulanya, perintah itu diikuti Fadilah. Namun, ia juga meminta laboratorium litbangkes melakukan penelitian. Hasilnya ternyata sama. Tapi, mengapa WHO CC meminta sampel dikirim ke Hongkong?</span></span><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 255);"> </div><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;" ><br /></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;color:white;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Fadilah merasa ada suatu yang aneh. Ia terbayang korban flu burung di Vietnam . Sampel virus orang Vietnam yang telah meninggal itu diambil dan dikirim ke WHO CC untuk dilakukan risk assessment, diagnosis, dan kemudian dibuat bibit virus.</span></span><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 255);"> </div><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;" ><br /></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;color:white;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Dari bibit virus inilah dibuat vaksin. Dari sinilah, ia menemukan fakta, pembuat vaksin itu adalah perusahaan-perusahaan besar dari negara maju, negara kaya, yang tak terkena flu burung. Mereka mengambilnya dari Vietnam , negara korban, kemudian menjualnya keseluruh dunia tanpa izin. Tanpa kompensasi.</span></span><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 255);"> </div><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;" ><br /></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;color:white;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Fadilah marah. Ia merasa kedaulatan, harga diri, hak, dan martabat negara-negara tak mampu telah dipermainkan atas dalih Global Influenza Surveilance Network (GISN) WHO. Badan ini sangat berkuasa dan telah menjalani praktik selama 50 tahun. Mereka telah memerintahkan lebih dari 110 negara untuk mengirim spesimen virus flu ke GISN tanpa bisa menolak.Virus itu menjadi milik mereka, dan mereka berhak memprosesnya menjadi vaksin.</span></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;" ><br /></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;" ><br /></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;color:white;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Di saat keraguan atas WHO, Fadilah kembali menemukan fakta bahwa para ilmuwan tidak dapat mengakses data sequencing DNA H5N1 yang disimpan WHO CC.Data itu, uniknya, disimpan di Los Alamos National Laboratoty di New Mexico , AS. Di sini, dari 15 grup peneliti hanya ada empat orang dari WHO, selebihnya tak diketahui.</span></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;" ><br /></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;color:white;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Los Alamos ternyata berada di bawah kementerian Energi AS. Di lab inilah duhulu dirancang bom atom Hiroshima . Lalu untuk apa data itu, untuk vaksin atau senjata kimia?</span></span><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 255);"> </div><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;" ><br /></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;color:white;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Fadilah tak membiarkan situasi ini. Ia minta WHO membuka data itu. Data DNA virus H5N1 harus dibuka, tidak boleh hanya dikuasai kelompok tertentu. Ia berusaha keras. Dan, berhasil. Pada 8 Agustus 2006, WHO mengirim data itu. Ilmuwan dunia yang selama ini gagal mendobrak ketertutupan Los Alamos , memujinya.</span></span><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 255);"> </div><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;" ><br /></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;color:white;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Majalah The Economist menyebut peristiwa ini sebagai revolusi bagi transparansi. Tidak berhenti di situ. Siti Fadilah terus mengejar WHO CC agar mengembalikan 58 virus asal Indonesia , yang konon telah ditempatkan diBio Health Security, lembaga penelitian senjata biologi Pentagon.</span></span><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 255);"> </div><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;" ><br /></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;color:white;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Ini jelas tak mudah. Tapi, ia terus berjuang hingga tercipta pertukaran virus yang adil, transparan, dan setara. Ia juga terus melawan dengan cara tidak lagi mau mengirim spesimen virus yang diminta WHO, selama mekanisme itu mengikuti GISN, yang imperialistik dan membahayakan dunia.</span></span><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 255);"> </div><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;" ><br /></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;color:white;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Dan, perlawanan itu tidak sia-sia. Meski Fadilah dikecam WHO dan dianggap menghambat penelitian, namun pada akhirnya dalam sidang Pertemuan Kesehatan Sedunia di Jenewa Mei 2007, International Government Meeting (IGM) WHO diakhirnya menyetujui segala tuntutan Fadilah, yaitu sharing virus disetujui dan GISN dihapuskan.<br /><br /></span></span>Cardio Chefhttp://www.blogger.com/profile/14900960600918854881noreply@blogger.com10tag:blogger.com,1999:blog-5581456974815524414.post-51500237327284828302008-03-05T02:51:00.000-08:002008-03-05T03:10:17.726-08:00Revised-Hippocratic Oath<span style="color: rgb(255, 255, 255);">Sore ini note book di rumah diserang trojan, jadi lumayan bikin pusing, emosi dan konyol! Lagian alesanya sepele, kakak ipar secara isengnya mengoperasikan pen drive tanpa didahului ritual virus scan, dan voila! direct hit ke Windows System... tersebarlah segala <span style="color: rgb(255, 0, 0);">"love letters kampungan"</span> ke hampir semua folder dan membikin lumpuh si note book, jadi mulai hari ini, setidaknya seorang dokter akan merubah sumpah hippocrates, dan bermimpi semoga semua dokter dibelahan dunia manapun akan melakukan hal yang serupa!<br /><br />I swear by </span><a style="color: rgb(255, 255, 255);" href="http://en.wikipedia.org/wiki/Apollo" title="Apollo">Apollo</a><span style="color: rgb(255, 255, 255);"> Physician and </span><a style="color: rgb(255, 255, 255);" href="http://en.wikipedia.org/wiki/Asclepius" title="Asclepius">Asclepius</a><span style="color: rgb(255, 255, 255);"> and </span><a style="color: rgb(255, 255, 255);" href="http://en.wikipedia.org/wiki/Hygeia" title="Hygeia">Hygeia</a><span style="color: rgb(255, 255, 255);"> and </span><a style="color: rgb(255, 255, 255);" href="http://en.wikipedia.org/wiki/Panaceia" class="mw-redirect" title="Panaceia">Panaceia</a> and all the gods and goddesses, making them my witnesses, that I will fulfill according to my ability and judgment this oath and this covenant: <p>To hold him who has taught me this art as equal to my parents and to live my life in partnership with him, and if he is in need of money to give him a share of mine, and to regard his offspring as equal to my brothers in male lineage and to teach them this art - if they desire to learn it - without fee and covenant; to give a share of precepts and oral instruction and all the other learning to my sons and to the sons of him who has instructed me and to pupils who have signed the covenant and have taken an oath according to the medical law, but no one else.</p> <p>I will apply dietetic measures for the benefit of the sick according to my ability and judgment; I will keep them from harm and injustice.</p> <p>I will neither give a deadly drug to anybody who asked for it, nor will I make a suggestion to this effect. Similarly I will not give to a woman an abortive remedy. In purity and holiness I will guard my life and my art.</p> <p>I will not use the knife, not even on sufferers from stone, but will withdraw in favor of such men as are engaged in this work.</p><p><span style="color: rgb(255, 0, 0);">I will use knife to decapitate computer virus maker with my own hand and will not give any medical attentions, services and helps when they're suffers from pain and desease.</span><br /></p> <p>Whatever houses I may visit, I will come for the benefit of the sick, remaining free of all intentional injustice, of all mischief and in particular of sexual relations with both female and male persons, be they free or slaves.</p> <p>What I may see or hear in the course of the treatment or even outside of the treatment in regard to the life of men, which on no account one must spread abroad, I will keep to myself, holding such things shameful to be spoken about.</p> <p>If I fulfill this oath and do not violate it, may it be granted to me to enjoy life and art, being honored with fame among all men for all time to come; if I transgress it and swear falsely, may the opposite of all this be my lot.</p>Cheers...<br /><p><br /></p>Cardio Chefhttp://www.blogger.com/profile/14900960600918854881noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5581456974815524414.post-55327387258550881702008-02-18T21:39:00.000-08:002008-02-27T08:11:04.714-08:00Baby's day out!<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirS5_o8fNk0qvIXU0oiS-KbHrCTw4fMrzvZR6uX2HYTjj8E_8HXRmkFHUFZUknvzqJIPb_B3E4snHOTK_0poayj47Tktsi-X7T9XRgpDjw8DWqyZ746jVmGE2guiaq9ODvP_irmuqTka_z/s1600-h/Babys-Day-OUt-Box.article.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirS5_o8fNk0qvIXU0oiS-KbHrCTw4fMrzvZR6uX2HYTjj8E_8HXRmkFHUFZUknvzqJIPb_B3E4snHOTK_0poayj47Tktsi-X7T9XRgpDjw8DWqyZ746jVmGE2guiaq9ODvP_irmuqTka_z/s320/Babys-Day-OUt-Box.article.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5168565875458106018" border="0" /></a><br />Maksa sih...<br />Dari judulnya aja maksa, Baby's day out, hehe..nyomot dari film tahun 1994. Alesanya sih simpel, pertama orang rumah selalu manggil aku dengan sebutan beby, temen-temen di rumah sakit apalagi manggil selau dengan sebutan mas Beby, hehehe..sekarang jadi rada mirip to?antara Beby dengan Baby (bukan babi! some people call me that as a joke!) . Dan alesan yang kedua, dalam kurun waktu 7 tahun belakangan ini, baru kemaren saya merasakan indahnya hidup (selain merasakan angin malam di Paris, hehehe..), dimana semua temen-temen deket jaman SMU kumpul buat menghadiri pernikahan salah satu anggota kumpul-kumpul kita. Dari 14 orang yang selalu bareng, kemaren hanya 6 orang yang ikut acara lanjutan makan-makan. Rasanya benar-benar keluar dari rutinitas harian yang sangat membosankan...<br />Multidisciplinary forum, huahahaha..istilah keren bikinan saya, kok bisa?! Karena memang, dari 14 orang yang kumpul kemaren, hanya 2 yang jadi dokter, sisanya ada yang jadi apoteker, guru bahasa Inggris, pengusaha warnet, IT programmer, supervisor toko buku, hakim, jadi kumplit. Dan tentu saja, yang membuat saya merasa sangat senang adalah, we're all making jokes of our profession. Mulai dari mosi tidak percaya kebanyakan orang bila datang berobat ke saya, hingga guyonan rekan saya yang mau diangkat menjadi penasihat IT di Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. Sungguh hari yang menyejukkan, disela-sela kesibukkan kerja..Cardio Chefhttp://www.blogger.com/profile/14900960600918854881noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-5581456974815524414.post-47359597162717149412008-02-14T04:40:00.000-08:002008-02-14T07:31:13.332-08:00Hastiti Skin Care - Dr. Moewardi General Hospital<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhalG8C-MAqZ8bVUXMfW7iJsQeofUeNQxRy7YhzpWw-vJcb9QW49KPEUng7XK2gHy7dqtOQvQon0dVARmjh_iqhLbXqprYocZwYKsHVBOeCHxkQMlf0O1ALw1aTGpftZGk4iCEA7dSzUaBU/s1600-h/rs3.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhalG8C-MAqZ8bVUXMfW7iJsQeofUeNQxRy7YhzpWw-vJcb9QW49KPEUng7XK2gHy7dqtOQvQon0dVARmjh_iqhLbXqprYocZwYKsHVBOeCHxkQMlf0O1ALw1aTGpftZGk4iCEA7dSzUaBU/s320/rs3.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5166856787711943314" border="0" /></a><br /><br />Pagi ini tampak ada sesuatu yang spesial dihalaman parkir depan RS Dr Moewardi Solo, arus kendaraan yang hendak parkir di area parkir belakang rumah sakit tampak sedikit dibelokan, penyebabnya adalah bangunan tenda berbalut satin putih dengan panggung kecil di bagian depan ruang perawatan cendana. Dalam hati pasti setiap orang bertanya, gawe apa gerangan yang bakal dilakoni direksi Moewardi kali ini.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhV3lG971v1OoxrJSdLys-LarA1SYusp8mAUmVl3jLIhybgt0cXBqm82mHhZK5UrBpmhviQL6rypLhkLJmfxbmExq8mhLDZEiMABMn2lb9OmWPdjx6hWEFU9Xs2iiMJgLXxaJf7lZvtmBPk/s1600-h/skin.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhV3lG971v1OoxrJSdLys-LarA1SYusp8mAUmVl3jLIhybgt0cXBqm82mHhZK5UrBpmhviQL6rypLhkLJmfxbmExq8mhLDZEiMABMn2lb9OmWPdjx6hWEFU9Xs2iiMJgLXxaJf7lZvtmBPk/s320/skin.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5166853003845755522" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;">Oh lala.. ternyata peresmian Hastiti skin Care, sebuah beauty clinic dan perawatan kulit aseli made in Moewardi. Bangga sih bangga, tapi ditilik dari segi marketing, menurut saya pemilihan nama "Hastiti" yang menurut pak direktur bermakna "sehat-setiti-dan teliti" ini sangat tidak marketable!Bukannya sewot sih, tapi kalo memang menilik dari mayoritas pasien RS Dr Moewardi yang memang penganut setia quotes William Shakespare "apakah artinya nama", nama "Hastiti skin care" saya kira tidak menjadi masalah. Tapi apakah targeting dari klinik kesehatan kulit tersebut hanya ditujukan untuk pasien-pasien tetap RS. Muwardi yang nota bene kurang mempermasalahkan nama itu? kalau saya yang jadi direktur tentau saja jawaban saya tidak!<br />Dari beberapa rekans yang saya temui dan telpon sejak pagi tadi, seluruhnya menyatakan nama "Hastiti" tidaklah marketable!hehe..bahkan beberapa ada yang mengatakan katrog dan kampyungan.. tapi kenapa juga kita mesti sewot yah?toh juga kita nggak ikut buat. Tapi yo tetep aja konyol, anyel campur-campur..bukannya nama Dr. Moewardi skin clinics lebih berwibawa dibanding Hastiti? Atau nama Solo skin care jauh lebih marketable dari Hastiti. Heran deh cuma pilih nama wae kok ga bisa....oalah dokter Indah, kok nggak usul nama yang agak bagusan.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXj5-9LAKwLoAL65Yl9WcJmGSyi9mljWmGunbaRbZ9sD8bo1-tBIrFv7yVGKP6BKm8V3UyFpQv0Q8vkRA04059Jbuuarpgtnt8qbp61JAK5PsnPEOyDloaWcQwj6p2yYR-so13hkHef1h_/s1600-h/simpo27.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXj5-9LAKwLoAL65Yl9WcJmGSyi9mljWmGunbaRbZ9sD8bo1-tBIrFv7yVGKP6BKm8V3UyFpQv0Q8vkRA04059Jbuuarpgtnt8qbp61JAK5PsnPEOyDloaWcQwj6p2yYR-so13hkHef1h_/s320/simpo27.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5166852999550788210" border="0" /></a><br />Tapi walau bagaimana, bangga juga biar kata rumah sakit negeri udah punya skin care clinic yang lebih wah dari Natasha, LBC ataupun Larissa, gimana ngga klinik-klinik kecantikan yang sudah saya sebutkan tadi pemiliknya aja bukan dokter kulit, sedang disini hehe..semua staff kulit mulai dari doktor hingga guru besar, ahli aesthetic surgery ngumpul semua, ada klinik bedahnya lagi, jadi suka deh, tapi yah apa boleh buat, apalah artinya sebuah nama..<br /></div>Cardio Chefhttp://www.blogger.com/profile/14900960600918854881noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-5581456974815524414.post-84381870450180374962008-01-31T06:40:00.001-08:002008-02-02T02:45:53.454-08:00Serangan Lintah<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_oGQ6x0HEQtbhMMjQsS2STMFngC0ejT_9d9K5_3zA-JgH6oRfm5QrNHVxvYsfGlK80joxEkzDdhu7xZnFoaQBVgDUsTXA-hwin682ltryk0-V_DHs0RHvp93Ec-PmHpulB126gjEUdhtk/s1600-h/leeches.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_oGQ6x0HEQtbhMMjQsS2STMFngC0ejT_9d9K5_3zA-JgH6oRfm5QrNHVxvYsfGlK80joxEkzDdhu7xZnFoaQBVgDUsTXA-hwin682ltryk0-V_DHs0RHvp93Ec-PmHpulB126gjEUdhtk/s320/leeches.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5161650899065013458" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;">Bhuhuhu...dari judulnya posting ini mirip judul film fiksi ilmiah gaya Hollywood, namun memang benar, sudah lama laporan serangan lintah pada manusia dilaporkan dalam dunia kedokteran. Tak ayal di Indonesia, dimana sebagian besar wilayahnya masih berupa hutan, dengan kelembaban tinggi dan suhu yang relatif stabil, suatu komposisi yang disukai lintah.<br /><br />Lintah atau dalam ilmu taksonomi bernama <span style="font-style: italic;">Hirudo medicinalis</span> memang merupakan hewan invertebrata yang tersebar hampir diseluruh dunia, hewan ini memiliki zat antikoagulan dalam liurnya yang akhir-akhir ini sering dipakai untuk pengobatan thrombus. Dalam bidang medis, banyak dilaporkan serangan akibat lintah, dan mayoritas dari pasien memang memiliki riwayat berwisata di daerah basah semisal pegunungan dan sungai / jeram.<br /></div><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhH1nR6iu2hjFttUZ_RsEOYPKAbbgE_eOztOY-1y5s2aTgEChrVUOhUIfQxEle4qOgeEmgpBVMSdhMHUlqlCXmmTdL5KnVABBMWNHPClmAVb5mpIyK7VfeGofL9Cgvmrl49KOn1WFDhdi3_/s1600-h/250px-Leech_blutegel.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhH1nR6iu2hjFttUZ_RsEOYPKAbbgE_eOztOY-1y5s2aTgEChrVUOhUIfQxEle4qOgeEmgpBVMSdhMHUlqlCXmmTdL5KnVABBMWNHPClmAVb5mpIyK7VfeGofL9Cgvmrl49KOn1WFDhdi3_/s320/250px-Leech_blutegel.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5161650886180111554" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;">Sebuah kasus yang pernah ditangani bagian THT RS Dr Moewardi Solo, ialah seorang pria dengan lintah yang "menyangkut" dalam rongga hidung. Pasien datang dengan keluhan lemas (anemia, karena darah yang dihisap lintah terus menerus dan dalam waktu lama), hidung buntu (karena ukuran lintah yang makin membesar), dan riwayat mimisan dan diteruskan dengan muntah darah / hematemesis. Mimisan diras berhenti karena darah yang keluar tidak dapat mengalir melaui lubang hidung luar dikarenakan adanya sumbatan lintah, dan akhirnya darah akan mengalir melalui lubang hidung belakang dan keluar sebagai muntahan darah. Setelah dilakukan scanning ditemukan adanya gambaran hiperdens pada daerah rongga hidung, setelah dilakukan endoscopy voila! ditemukan adanya lintah yang berukuran lumayan besar. Setelah ditelusuri, memang ditemukan riwayat pasien pernah berwisata ke daerah air terjun Grojogan Sewu di kawasan wisata Tawang Mangu Solo.<br /><br />Kasus serupa juga pernah dilaporkan di Taiwan, bahkan kasus serangan lintah yang pernah dilaporkan di Eropa bermanifestasi menjadi perdarahan saluran kemih (hematuria) yang diakibatkan serangan lintah kedalam kandung kencing yang masuk melalui alat kelamin.<br /><br />Jadi, alangkah lebih bijaknya untuk tidak berendam atau menggunakan air sungai untuk sekedar membasuh wajah, sejernih apapun airnya. Kita tidak akan pernah tahu bahaya yang selalu mengancam kita dibalik air jernih tersebut.<br /><br />Cheers..<br /></div>Cardio Chefhttp://www.blogger.com/profile/14900960600918854881noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-5581456974815524414.post-30783902837244646752008-01-30T07:26:00.000-08:002008-01-30T08:13:06.569-08:00Anemia<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://i256.photobucket.com/albums/hh161/habibiea/tawang%20mangu/SNC10529.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px;" src="http://i256.photobucket.com/albums/hh161/habibiea/tawang%20mangu/SNC10529.jpg" alt="" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: justify; font-family: georgia;">Mungkin sebagian dari kita bertanya, apa hubungan gambar diatas dengan judul posting ini. Mungkin setelah membaca posting ini kita dapat menemukan benang merah antara gambar tersebut dengan anemia.<br />Sebenarnya gambar tersebut saya ambil saat saya mengendarai mobil menuju candi Sukuh di lereng gunung Lawu, biasa, kegiatan rutin mengantar mahasiswa kedokteran asing untuk jalan-jalan. Saat melewati jalur itu, sering saya menemui gambaran <span style="font-style: italic;">simbok-simbok desa </span>memanggul beban berat menuruni atau menaiki bukit, dan setiap melihat peristiwa itu, spontan dari mulut saya terucap <span style="font-style: italic;">it's soo Indonesia!</span> yah memang benar, setelah kata-kata itu terucap saya selalu menceritakan mengenai kasus yang "sering" saya jumpai di rumah sakit. Maklum saya bangga dengan<span style="font-style: italic;"> simbok-simbok desa </span>itu dalam hal ketahanan hidup.<br />Sering saya menemui di rumah sakit seorang simbok dirawat (dan biasanya dari daerah pegunungan) dengan keluhan lemes, dan hebatnya hasil pemeriksaan Hb dari laboratorium selalu berkisar antara 3 gr% hingga 6 gr% sesuatu yang tidak mungkin kita jumpai di Eropa! Saat saya beruntung mencicipi belajar di sebuah rumah sakit Eropa, dengan Hb pasien yang 10 gr% saja dokter Eropa yang merawat sang pasien bingung bukan kepalang, saya tidak habis pikir, bagaimana bila mereka diserahi pasien <span style="font-style: italic;">simbok-simbok desa</span> ini. Hebat memang dengan Hb begitu rendah orang-orang tersebut masih mampu <span style="font-style: italic;">survive</span>. Namun memang kita perlu prihatin, gambaran tersebut bukan merupakan mutasi gen sehingga mampu menyebabkan <span style="font-style: italic;">simbok desa</span> menjadi seorang <span style="font-style: italic;">Super Simbok</span> sehingga mampu <span style="font-style: italic;">survive</span> dalam kondisi seekstrem tersebut. Gambaran tersebut dikarenakan masih minimnya sikap peduli terhadap kesehatan diri sendiri pada masyarakat desa. Sehingga keluhan-keluhan kecil kadang tidak dirasakan dan akhirnya menjadi bom waktu bagi mereka.<br /></div><span style="font-family: georgia;font-family:arial;" >Kebanyakan, anemia yang diderita masyarakat pedesaan bersifat kronis, dan kebanyakan pula berasal dari manifestasi cacingan.</span><br /></div><div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1Qv6SQiDm9Tl8Z0i6TFniA0ld8GeWjchBzUNSXBXhexe2GyARfJuGHaQJGqLrUWpL5RzH3f1D729oFWsCMYd8ki4Sw6scgLaqMHTnTuCckqWmIkjLDOBxky-teUwCMruEuoaoBt1nXDLC/s1600-h/anemia.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1Qv6SQiDm9Tl8Z0i6TFniA0ld8GeWjchBzUNSXBXhexe2GyARfJuGHaQJGqLrUWpL5RzH3f1D729oFWsCMYd8ki4Sw6scgLaqMHTnTuCckqWmIkjLDOBxky-teUwCMruEuoaoBt1nXDLC/s320/anemia.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5161292655842854066" border="0" /></a><span style="font-family:arial;">Anemia dalam bahasa latin berarti "tanpa darah" (an-hemia). Anemia sendiri terdiri dari berbagai macam bentuk, tergantung dari bentukan sel darah merah yang dilihat di laboratorium. Dari macam-macam bentuk sel darah merah tersebut, kita mampu mendefinisikan penyebab dari anemia. Semisal bentuk sel darah yang lebih kecil dari normal dapat diakibatkan oleh adanya gangguan dalam sintesis heme / globin, dapat pula sebagai manifestasi kekurangan zat besi dalam tubuh. Sedang anemia dengan sel darah yang relatif masih berukuran normal dapat diakibatkan oleh kehilangan darah akut (misal: trauma) maupun kehilangan darah kronis (misal: cacingan). Anemia kadang juga disebabkan karena adanya kelainan sistem hematopoetik dan juga kebutuhan darah yang meningkat tanpa disertai produksi yang meningkat pula semisal pada kehamilan.<br /><br />Terapi anemia biasanya tergantung derajad keparahan dan penyebab dari anemia itu sendiri. Pada anemia dengan defisiensi zat besi dapat diberikan suplementasi besi dalam diet, pemberian vitamin C juga dipercaya membantu penyerapan zat besi dalam pencernaan. Pada anemia dengan defisiensi asam folat dan vitamin B12, tentu saja dapat diberikan suplementasi asam folat dan vitamin B12 sebagai tambahan diet. Pada anemia yang diakibatkan karena penyakit ginjal dan kemoterapi dapat diberikan obat-obatan erythropoetin recombinant. Sedang pada kasus <span style="font-style: italic;">simbok desa</span> ataupun kehilangan darah akibat trauma akut tentu saja satu-satunya terapi adalah dengan pemberian transfusi darah.<br /><br />Well, semoga posting ini bermanfaat bagi kita semua, dan menggugah kesadaran kita akan pentingnya kesehatan pribadi.<br /><br />Cheers...<br /></span><br /></div>Cardio Chefhttp://www.blogger.com/profile/14900960600918854881noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-5581456974815524414.post-61351580791545419722008-01-14T02:54:00.000-08:002008-01-16T02:47:31.514-08:00Another Incomings<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8PMndix9kBoL8lq4Fe0eSp3NLOXEjESM8ASHd4g9_01KgnfS_pkebbz8w4zkLISruV55Jl_pMZG7Yu2of1FU_FF_WFNEmly0ehOGpiOuBHZPHHpxZiyUt830K8XLgBVIOArBncne_mYvw/s1600-h/ifmsa.png"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8PMndix9kBoL8lq4Fe0eSp3NLOXEjESM8ASHd4g9_01KgnfS_pkebbz8w4zkLISruV55Jl_pMZG7Yu2of1FU_FF_WFNEmly0ehOGpiOuBHZPHHpxZiyUt830K8XLgBVIOArBncne_mYvw/s320/ifmsa.png" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5155284702455778658" border="0" /></a><br />Phew.. Incomings season datang lagi, ini dia kerjaan baru di tahun 2008 dari IFMSA (International Federation of Medical Students Activities), biar udah dianggep tetua di IFMSA tetep aja dapet tugas nemenin incomings dari luar, gapapa lah, itung-itung melatih bahasa inggris saya di bidang klinik.<br />Incomings dalam term IFMSA adalah sebutan bagi para pelajar kedokteran asing yang beruntung menimba ilmu di negeri orang. Sedang bila pelajar kita yang dikirim ke luar negeri disebut outgoing. Saya pernah merasakan menjadi kedua-duanya saat di Polandia tahun lalu, tapi diawal tahun ini saya kejatuhan sampur untuk lagi-lagi menemani manusia-manusia asing ini. Well, lagi-lagi tugas mulia baik sebagai pendidik, dan sebagai guide!<br /><br />Cheers..Cardio Chefhttp://www.blogger.com/profile/14900960600918854881noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-5581456974815524414.post-47437325107570349522008-01-12T06:05:00.000-08:002008-01-12T06:43:12.510-08:00Bizzare Food<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPgHOGBSHtxMdXz6kQkQvHMGDyakClWqPuRZtAt8t6Jzx10qr8BDaAy_BU8s9fjcBQhMX6ebjmTu7zXkK0RkDMzy0xLuhSMF9gRw5Nr2Lsc3KH1uJkjgqGcunhcF6kGJSxt-zKeKWpa4Jk/s1600-h/philippines_06.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPgHOGBSHtxMdXz6kQkQvHMGDyakClWqPuRZtAt8t6Jzx10qr8BDaAy_BU8s9fjcBQhMX6ebjmTu7zXkK0RkDMzy0xLuhSMF9gRw5Nr2Lsc3KH1uJkjgqGcunhcF6kGJSxt-zKeKWpa4Jk/s320/philippines_06.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5154592985087855938" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;">Sekarang ini saya punya hobi baru setiap rebo malam, nonton Discovery travel 'n living tepatnya apalagi kalo nggak nonton Bizzare Food. Acara kuliner yang menurut saya lebih mak nyuss dari punya bang bondan ini dipandu oleh seorang gourmand asal New York, Andrew Zimmern. Sebenarnya format acaranya simple, jalan-jalan dan makan-makan, mirip acara kuliner serupa, namun yang bikin saya ketagihan buat nonton adalah menu makanan yang disajikan. Mulai dari makan roasted guinea pig di Ecuador, Piranha bakar di hulu Amazone, otak kambing di Morocco sampai makan cacing bakau, balut dan ulat kelapa di Filipina dia jalani, tapi sayang hanya satu yang menurut kita orang Indo makanan lezat, nggak cukup bizzare sih, tapi bikin Andrew muntah, durian.<br /><br />Entah kenapa durian sangat dibenci oleh kaum barat, katanya sih karena baunya. Dari 15 sejawat saya dari Eropa yang pernah mengunjungi Indonesia hanya 1 orang yang doyan makan duren, itupun monthong, yang baunya kurang menyengat dibanding duren jawa / sumatra. Menurut kita orang melayu dan siam, bau durian bisa dikatakan wangi, dengan tekstur buah manis dan gurih, benar-benar eksotis, rajanya buah!<br /></div><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEYGLWL4O4KcFuTqR011kAxDCYdL4-kDiXs_j0HBpjQR0rlD4wHwqCRAp7R52cM-qKWJ9J2gp7eqQHTs3N2KLiMbcmW2diqSo5JrnvPEULX6EkxSr2QYEbX7Amv7LLPFVBJ70wEowVVNg7/s1600-h/20060524-durian02.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEYGLWL4O4KcFuTqR011kAxDCYdL4-kDiXs_j0HBpjQR0rlD4wHwqCRAp7R52cM-qKWJ9J2gp7eqQHTs3N2KLiMbcmW2diqSo5JrnvPEULX6EkxSr2QYEbX7Amv7LLPFVBJ70wEowVVNg7/s320/20060524-durian02.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5154595781111565650" border="0" /></a><br /><br /><div style="text-align: justify;">Saya pernah berandai, bila Andrew shoot acaranya di Solo mungkin bisa tiga episode untuk menjelajah makanan aneh orang Solo. Mari kita sebut, mulai dari tengkleng, otak goreng, gule jerohan kambing (mirip sup jerohan orang Ecuador), sate berbuntel lemak, sate kuda, sate jamu (daging anjing), sate landak, sate cobra sapardi, sate brutu, duren, hingga gudeg ceker Margoyudan. Memang bangsa pemakan segala, lebih parah dari bangsa manapun, hehehe.. Sampai ada joke satire yang mengatakan "kasian anjing di Solo, hampir semua bagian kambing dan sapi habis dimakan manusianya." <span style="font-style: italic;"></span><br /></div><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyZ_UZ5i7Xlf29q1v7tyb9NNhuA2eg_c0vTh9xz1vjGcj-5w7f7R_x5DLKXpcmk_OT1Pw3FNqio2riznzgaf2gKqE3P8kP8xSdAIPEJ7uEksP_2rgQ7KNL_B-VLh4wzleZXscLT-5jXIt2/s1600-h/tengkleng.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyZ_UZ5i7Xlf29q1v7tyb9NNhuA2eg_c0vTh9xz1vjGcj-5w7f7R_x5DLKXpcmk_OT1Pw3FNqio2riznzgaf2gKqE3P8kP8xSdAIPEJ7uEksP_2rgQ7KNL_B-VLh4wzleZXscLT-5jXIt2/s320/tengkleng.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5154592980792888626" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;">Bahkan saya sempat heran, saat saya menemani rekan saya dari Jerman memasak sup ayam, dari sebuah ayam utuh mentah yang dibeli di supermarket, hanya segenggam daging yang dimanfaatkan untuk memasak sepanci sup, sisanya terpaksa kami buat untuk bikin soto, keesokan harinya, dengan sedikit simsalabim, dia bisa juga kena tipu dan akhirnya makan sisa ayamnya, hehe.. selalu banyak akal.<br /><br />Bila dilihat ada garis merah perbedaan pola makan antara bangsa Eropa dengan orang Solo, orang Eropa cenderung memakan makanan sehat, menghindari jerohan, lemak dan kulit, sehingga apa yang dimakan Andrew Zimmern yang "hampir" serupa dengan makanan kita mereka bilang <span style="font-style: italic;">bizzare. </span>Tidak seperti orang Indonesia dan Solo khususnya, kita memakan hampir semua makanan yang mengandung kolestrol, trigliserid, asam urat tinggi dan dimasak menggunakan minyak dengan asam lemak jenuh, sungguh berapa dari kita yang telah mengalami penyempitan lumen aorta, berapa dari kita yang tidak memiliki plak di arteri koroner dan berapa dari kita telah mengalami degenerasi mitokondria DNA sehingga menyebabkan terjadinya disfungsi endotel.<br /><br />Tapi apapun resikonya, saya tetap orang Solo, yang bangga dengan keagungan varietas kulinernya, seperti kata Andrew Zimmern...<br /><a href="javascript:void(0)" tabindex="10" onclick="return false;"><span></span></a><br />"if its look good, eat it!!"<br />Cheers...<br /></div>Cardio Chefhttp://www.blogger.com/profile/14900960600918854881noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-5581456974815524414.post-69686804727066281122007-12-30T08:38:00.000-08:002007-12-31T05:13:26.775-08:00Banjir maning..<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmBaLFZ-aINvLTk-PxVzgJBtcSU91L2mDY7Klm7GZr0_JIziCZ3m8W68tWU-FatO9W8kuOnfQZ0wxQCvrtZqWFPBIJXqgak69tzzFOERDZVGozdJFq3OJVNqkBe9t1oyejj2LIHi0CN8H7/s1600-h/SNC10377.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmBaLFZ-aINvLTk-PxVzgJBtcSU91L2mDY7Klm7GZr0_JIziCZ3m8W68tWU-FatO9W8kuOnfQZ0wxQCvrtZqWFPBIJXqgak69tzzFOERDZVGozdJFq3OJVNqkBe9t1oyejj2LIHi0CN8H7/s320/SNC10377.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5150034281030077682" border="0" /></a><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiT0v3oehV6OG2ES8n4p3VZaTmSLpfvjVbrhfvP-FYx8EKU64x3ktm15ii4OiehhbLh_B4OZ1iiy7Qm3aLqzkAbA0oQ3aIyhFYiMs4LjKRzFX-fTHdmT8ePrFA2_Kurv8VsfPCsR7jQYkir/s1600-h/SNC10393.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiT0v3oehV6OG2ES8n4p3VZaTmSLpfvjVbrhfvP-FYx8EKU64x3ktm15ii4OiehhbLh_B4OZ1iiy7Qm3aLqzkAbA0oQ3aIyhFYiMs4LjKRzFX-fTHdmT8ePrFA2_Kurv8VsfPCsR7jQYkir/s320/SNC10393.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5150034293914979602" border="0" /></a><br />Kacau! udah sejak tanggal 25 dec, sampe sekarang, Solo timur dan selatan tetep aja banjir. Sempet surut sih, tapi hari ini tadi masih aja banjirnya, kesian..<br />Sejak terakhir kali banjir besar, pada tahun 1966, Solo merupakan daerah steril bencana (kecuali bencana yang diakibatkan massa pendukung salah satu calon presiden yang gagal dan geger cina di tahun 1998). Namun sekarang, ironisnya, setelah beberapa hari ketok palu di Bali masalah Global Warming, Solo dan wilayah disekitarnya sudah mendapat efek dari bencana global tersebut. Solo bagian timur, dimana dilewati sungai bengawan solo, daerah sekitar Pucang Sawit dan Kampung Sewu, hancur diobrak-abrik banjir. Jalan Raya bagaikan toko mebel raksasa yang hancur disapu banjir, mulai dari sofa, kasur sampe mobil berlumur lumpur berserakan dijalan.<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFmo-wZbaN80e9q5643yYA66Rsvopc4yT0PAcOuZEVjt7qKZmY0_sVDVm9dy006Xtl11CqNC_08YfzyyT4vA_YS4s-awON-9ynzlPReTyzuaWkgzv7KeVdnEnk-zMHa02e5T0X8_jZT81j/s1600-h/SNC10392.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFmo-wZbaN80e9q5643yYA66Rsvopc4yT0PAcOuZEVjt7qKZmY0_sVDVm9dy006Xtl11CqNC_08YfzyyT4vA_YS4s-awON-9ynzlPReTyzuaWkgzv7KeVdnEnk-zMHa02e5T0X8_jZT81j/s320/SNC10392.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5150034289620012290" border="0" /></a>Lebih parah lagi daerah Solo selatan, Kampung joyotakan, semanggi, hampir seluruh daerah rendah berpenduduk padat, direndam berhari-hari oleh banjir. Ngeri banget ngga sih.. Beribu pengungsi tidur diemper-emper jalan, macet otomatis terjadi dimana-mana. Dan sempet juga buka posko pengungsi, kerjasama dengan PAPDI (persatuan ahli penyakit dalam) solo, melayani pengobatan bagi korban banjir di daerah Joyotakan.<br />Kasus terbanyak ialah common cold akibat terlalu lama<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxkz46_qiRMv6q8nU-4vnU5eG3P3LdXg57NR2HrnYctWN2UMYqbStLHJCIESRt704IFHyYBz37MpDbKHIkVIeMWXwE2XPZUeFQp_J1dpEprw3QIhCDdsUmGGihSWhk_komYc3J6D0aYPy3/s1600-h/SNC10405.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxkz46_qiRMv6q8nU-4vnU5eG3P3LdXg57NR2HrnYctWN2UMYqbStLHJCIESRt704IFHyYBz37MpDbKHIkVIeMWXwE2XPZUeFQp_J1dpEprw3QIhCDdsUmGGihSWhk_komYc3J6D0aYPy3/s320/SNC10405.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5150034298209946914" border="0" /></a> kontak dengan air dan udara malam kota solo. Terbanyak kedua adalah tertusuk paku saat beberes, tapi sayang kami memiliki keterbatasan dalam memiliki ATS. So, terpaksa merujuk RS untuk mendapat suntikan ATS...<br />Berapa puluh orang lagi yang akan tersiksa dengan "lock jaw" huwallohu 'alam bishowab..Cardio Chefhttp://www.blogger.com/profile/14900960600918854881noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-5581456974815524414.post-57436472486125283302007-12-30T07:28:00.000-08:002007-12-30T07:54:33.012-08:00L'epicerie<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgU4F3JTPvMPYuMlilTUPJRjqyijgHcxMfB_NOXbYKyoXueP9F01mzjn6LuytshybVvXXRB9p-sXQBb3ziSCq0jC17GbeNtKUv9_s3lO1Z23c1qaisNCyd3-JY57kpQ64p3N2_ysUpUvpWd/s1600-h/SNC10325.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgU4F3JTPvMPYuMlilTUPJRjqyijgHcxMfB_NOXbYKyoXueP9F01mzjn6LuytshybVvXXRB9p-sXQBb3ziSCq0jC17GbeNtKUv9_s3lO1Z23c1qaisNCyd3-JY57kpQ64p3N2_ysUpUvpWd/s320/SNC10325.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5149792976882486434" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify; font-weight: bold;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-weight: normal;font-family:arial;" >Kali ini saya mau berbagi pengalaman sedikit masalah bistrot yang saya sambangi di Strassbourg. L'epicerie namanya, bistrot di sudut gang sempit yang selalu dipenuhi oleh turis untuk menikmati tartine (semacam roti bakar dengan bermacam topping).<br /><br /></span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibsc51_Ut3exuBfu39YiCEPT6S1u8OdZorVVse6dfp_Foc2YsIx_7ptjnPAX81PLaRgNW-GQgP7PdQh21cuJXW1N-T9Azk4RWKZ98cy-nFu16nJoMhIegMEn9vMOZCfN_0T2krZU6UHL_e/s1600-h/SNC10311.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibsc51_Ut3exuBfu39YiCEPT6S1u8OdZorVVse6dfp_Foc2YsIx_7ptjnPAX81PLaRgNW-GQgP7PdQh21cuJXW1N-T9Azk4RWKZ98cy-nFu16nJoMhIegMEn9vMOZCfN_0T2krZU6UHL_e/s320/SNC10311.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5149792994062355650" border="0" /></a><br /><span style="font-weight: normal;font-family:arial;" >Saat masuk ke dalam bistrot ini kesan yang saya temui pertama adalah interiornya yang sangat sederhana, mirip sebuah toko kelontong tua yang menurut saya jauh lebih elegan dari disain-disain interior kafe-kafe dan resto modern.<br /><br /></span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgK0J7k38mv5atsyxunPZ5nGSYsbn0zx5g7VSYjBRNM8w1FjVdCB7_dgIOVTBkdJOwzeGnIMbqgW_cOyIqrxHxq1tEuS58T4mYnOmsZkispe3bD9ft42PeQSPTOY9mrlTlyucTr8uyN422R/s1600-h/SNC10287.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgK0J7k38mv5atsyxunPZ5nGSYsbn0zx5g7VSYjBRNM8w1FjVdCB7_dgIOVTBkdJOwzeGnIMbqgW_cOyIqrxHxq1tEuS58T4mYnOmsZkispe3bD9ft42PeQSPTOY9mrlTlyucTr8uyN422R/s320/SNC10287.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5149792989767388338" border="0" /></a><br /><br /><span style="font-weight: normal;font-family:arial;" >Interiornya sangat "hangat" dan familier, walau terkesan tidak mewah tapi benar-benar chic. Mulai dari reklame-reklame lawas yang dipasang didinding, hingga lemari klontong yang berisi sikat lantai, bar soap, dan peralatan-peralatan "jadoel" lainnya.<br /><br /></span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuwi8eyz1L0bfG1xT4-2a19N_hQMt4Lii10Cy9ECrkA6vSyRzPyro2KsUFI09V-qW0Sm5riwvBSH5rpGSJdFt1Iz5AHkCVpL1ZcjrIstnMvelkDyiauFE_FQq5IFluZPb_f6wKXKZVqLbS/s1600-h/SNC10312.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuwi8eyz1L0bfG1xT4-2a19N_hQMt4Lii10Cy9ECrkA6vSyRzPyro2KsUFI09V-qW0Sm5riwvBSH5rpGSJdFt1Iz5AHkCVpL1ZcjrIstnMvelkDyiauFE_FQq5IFluZPb_f6wKXKZVqLbS/s320/SNC10312.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5149793002652290258" border="0" /></a><br /><br /><span style="font-weight: normal;font-family:arial;" >Selain itu menunya, yang sebagian besar berupa tartine, sebuah roti keras a la eropa, yang dibakar dan diberi topping beraneka ragam, mulai dari tuna, angsa hingga madu dan almond, sangat menggugah selera. Walau porsi eropa yang cenderung posi nanggung dan porsi buat jaim (nggak seperti makanan solo yang porsinya bejibun), tapi rasanya pas diperut, nggak bikin kenyang, tapi udah ngilangin laper.<br /><br /></span><a style="font-weight: bold;" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgzVZkQguNU3yu6pAOW11BKAWKo9b3_sgrTVNKRemYvtZOVQkgIJXFS-0BHTqMlp2_oXQUZElzP5Ovdiy_dOL85rz8nC6XyJz8oacpMHTgmJX-XbjkBkZo5QFN6TPUusNNat71pnWQRTLg/s1600-h/SNC10290.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgzVZkQguNU3yu6pAOW11BKAWKo9b3_sgrTVNKRemYvtZOVQkgIJXFS-0BHTqMlp2_oXQUZElzP5Ovdiy_dOL85rz8nC6XyJz8oacpMHTgmJX-XbjkBkZo5QFN6TPUusNNat71pnWQRTLg/s320/SNC10290.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5149793011242224866" border="0" /></a><br /><span style="font-weight: normal;font-family:arial;" >Masalah harga, yah lumayan mahal buat kantong WNI, sepiring roti bakar dihargai 40 ribu sampe 70 ribuan rupiah. Padahal di solo dengan harga segitu bisa dapet seember roti bakar + keju dan coklat, huehehehe. Tapi apa sih yang nggak buat sekedar pengalaman. Yang penting bagi saya "sudah pernah mencoba" dan wareg...</span><br /><br /><span style="font-weight: normal;font-family:arial;" >Cheers..</span><br /></div>Cardio Chefhttp://www.blogger.com/profile/14900960600918854881noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5581456974815524414.post-57244329204223418362007-11-10T06:07:00.000-08:002007-11-10T07:57:44.752-08:00Le Bistro de Paris<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5l7Gi5Ltp3YixTbkX_z1d1IoeDWGbJBHXuhbWEdgi3gKBVUj80BizVq-Bz1JB1sLgB1gzyfMN9xx0jhD2Gc50culCVH6kKUjTjNiRa-9HsY2x-qvd5NtM8BCuXaf9eUNUlBoNy-qck6Ae/s1600-h/12aug2007bibie017.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5l7Gi5Ltp3YixTbkX_z1d1IoeDWGbJBHXuhbWEdgi3gKBVUj80BizVq-Bz1JB1sLgB1gzyfMN9xx0jhD2Gc50culCVH6kKUjTjNiRa-9HsY2x-qvd5NtM8BCuXaf9eUNUlBoNy-qck6Ae/s320/12aug2007bibie017.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5131220890496117474" border="0" /></a><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjK9ov8TGBn2demRK38Y1HcleWfWKHHcvsaTSOKGd6c6in9HdLveEtHzKGKn1N4pUgVSMpxtRyaRl-SAXroUr9v4iDnLuVsgIMxgU5ReFyWQx2FcSH0aUs4Fyc6rdB5MaCIXMp9lB_qPW0b/s1600-h/12aug2007bibie018.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjK9ov8TGBn2demRK38Y1HcleWfWKHHcvsaTSOKGd6c6in9HdLveEtHzKGKn1N4pUgVSMpxtRyaRl-SAXroUr9v4iDnLuVsgIMxgU5ReFyWQx2FcSH0aUs4Fyc6rdB5MaCIXMp9lB_qPW0b/s320/12aug2007bibie018.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5131224536923351794" border="0" /></a><br />Siang itu cuaca di Paris sangat tidak bersahabat, niatnya ingin jalan-jalan ke Eiffel, malah kena ujan ditengah jalan. Saya, beberapa teman Indonesia, dan Katya, teman peranakan Russia yang udah lama tinggal di Normandy, mengajak kami berkeliling Paris. Dengan menaiki metro jalur 1 kami turun di Concorde, setelah berjalan mengitari concorde, kami menyusuri jalanan kota Paris menuju Champ de Mars dengan rencana menuju Eiffel lewat belakang. Memang mendung tak lagi mampu menahan air hujan, breeeessss.... tiba-tiba hujan turun.<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9Qh2akfByFHkzGFSQ5yKAPInThJhWMmXYY2xesKu473ZD_eibWKLf4opgZ3HXDD0qpdzY1bCdonlHQuPcxRvurvR2XqZNwLpNI90moSOEaJyS0YiYV-tbxc2VUcYVKcHqTv1gSBPogR0t/s1600-h/12aug2007bibie024.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9Qh2akfByFHkzGFSQ5yKAPInThJhWMmXYY2xesKu473ZD_eibWKLf4opgZ3HXDD0qpdzY1bCdonlHQuPcxRvurvR2XqZNwLpNI90moSOEaJyS0YiYV-tbxc2VUcYVKcHqTv1gSBPogR0t/s320/12aug2007bibie024.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5131226409529092882" border="0" /></a><br />tanpa pikir panjang, dan mumpung kita lagi laper, langsung saja masuk ke salah satu Bistro. Memang sih, bagi ukuran orang Indonesia, semua makanan di Paris memang tergolong mahal. Yah tapi kapan lagi bisa nyobain authentic Paris bistro. Setelah memutuskan, akhirnya kami pesan lasagna, walau bukan makanan khas Parisian, hanya ini makanan dengan sapi yang kami temukan, yang lain au porc! Hehe.. rekan saya Katya, memesan segelas vin rouge berlabel tahun 88 untuk menemani santap siangnya, sedang kami Indonesians wedang putih anyep sudah cukup.<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtFNLtDJYvYkqzg3k3sFyVDaktYa6YRvy7ReLjyxFsH0q74HOj12ksyc-D52Vi70WuopQ0ztG7rLgCIWwtpHR4-libCGLXZ9HAJ9inbU8MTVRk_38PMkoI1CD7ogr9byyS3btCQjWXjotq/s1600-h/12aug2007bibie022.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtFNLtDJYvYkqzg3k3sFyVDaktYa6YRvy7ReLjyxFsH0q74HOj12ksyc-D52Vi70WuopQ0ztG7rLgCIWwtpHR4-libCGLXZ9HAJ9inbU8MTVRk_38PMkoI1CD7ogr9byyS3btCQjWXjotq/s320/12aug2007bibie022.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5131224554103220994" border="0" /></a><br />Untuk seporsi lasagna 12 euro bukanlah duit yang sedikit, pikir saya di Solo saya bisa mendapat lebih dari 12 porsi nasi liwet Wongso Lemu yang sudah terkenal mahal. Namun mau nga mau, akhirnya kami iklas-iklas saja, walau raad berat pasta dan daging sapi giling ini melaju di tenggorokan. Hehehe.. ditemani sekerat Baguette, kami merasa makanan kegemaran Garfield tersebut, memang benar-benar tasty. Memang beda dengan yang saya biasa makan di Pizza hut, atau di kondangan, hehe.. dilengkapi dengan salad berdressing oilum olivarium, sungguh benar-benar sedap.<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKBCMVVDDGIEqRw3imHjl0OsYB6bsdMN5FOgVbWyFm6k4qSHX3ZZmGLAIhjMl28mbQ3Chsc-6qM-FNlnkz2L188bhPDR4uTOJaymCM9i9PW39pc2JkoVSlneVLd6fpq2TGudYgHcN-GA_l/s1600-h/12aug2007bibie025.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKBCMVVDDGIEqRw3imHjl0OsYB6bsdMN5FOgVbWyFm6k4qSHX3ZZmGLAIhjMl28mbQ3Chsc-6qM-FNlnkz2L188bhPDR4uTOJaymCM9i9PW39pc2JkoVSlneVLd6fpq2TGudYgHcN-GA_l/s320/12aug2007bibie025.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5131226418119027490" border="0" /></a><br />Akhirnya suapan terakhir lasagna menutup tetes terakhir air hujan yang jatuh ke canopy khas bistro Paris...<br />Kapan ya bisa menikmati hal ini lagi....Cardio Chefhttp://www.blogger.com/profile/14900960600918854881noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5581456974815524414.post-74013598351760701882007-10-31T06:14:00.001-07:002007-12-31T05:19:39.494-08:00Apoptosis..<img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5127491060814882418" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDIjb0tSAiivd4C3FAicAQx2S8h_-pLgn_YaICTmTz7qIRyLbPIbKceKfGL51QoYF9wxngrk-nrWeKHDnygr0hyphenhyphenepLstUrGGqtTpntsYgbYv4b7C_S18ZhXw4pCfpfwE4hB5QBiomD02NX/s320/apoptosis0.JPG" border="0" /><br /><br /><div>4JJ telah menanamkan software pada setiap mahluk ciptaanya yang menurut saya terhebat dari software manapun yang telah berhasil diciptakan di dunia, software yang saya maksud adalah apoptosis. Apoptosis atau bahasa awamnya programmed cell death, atau kematian sel terprogram, adalah suatu program yang ditanam di setiap organisme multiseluler untuk pengendalian jumlah dan pembaharuan sel. Bayangkan jika apoptosis tidak terjadi, mulai dari masa pembuahan manusia, dimana bila tidak terjadi apoptosis tidak akan ada pembelahan endo, meso, ektoderm, sehingga saat menginjak 9 bulan pasca konsepsipun manusia hanya terbentuk sebagai mudigah yang besar, tidak akan ada yang namanya kulit, organ ataupun jaringan tulang dan saraf, apalagi sel-sel epitel yang selalu melindungi organ-organ kita. Apoptosis menyebabkan terjadinya pemisahan endo, meso dan ektoderm.<br /></div>Alangkah menderita juga kita bila program apoptosis tidak berfungsi normal, pertumbuhan sel abnormal, sel-sel imortal, yang setiap saat membelah, memperbanyak diri tanpa ada kematian sel tua, cancer akan menjadi satu-satunya mimpi buruk yang setiap saat akan menghantui hidup kita.<br /><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQgiVT-y3ArEWMC8eEmR0PxY3a8uA7CPyBlC7PmuDJhuBMWf_T7conh7LQe81qrmbkunF60HICUefA5H3dnbg2H-WTYIOBeWpYNZoJ6KJ2fPvnhwAhzkYojykCk5PGx_-YlmIzyt6bpWgF/s320/apoptosis-pathway6.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5128237401576875698" border="0" /><br /><br />Kunci dari program maha hebat ini adalah sebuah protein yang bernama caspase, tanpa protein ini apoptosis tidaklah mungkin terjadi. Caspase disekresikan oleh mitokondria suatu sel, dengan bantuan beberapa mediator kimiawi. Enzim caspase kemudian akan mengaktifasi apoptosis pada sel dan voila program dahsyat ini terjadi..<br />Maha besar 4JJ yang menciptakan program maha dahsyat dan indah ini..<br /><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRUX6wJelTiXDLbar0-DWIQ0WFoRWle_cvEh18MCscaubmUkGTViyhtJl1BgchqEZC-2F06xbhrRORMHw7FZyF3XitYnEhZ70wYou16Tjg54JBHbkLVnZxXtm3Z_vd25XNc57vSNTUDjp_/s320/mcb1.19.apoptosis.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5128240214780454610" border="0" /><br />ketika sebuah sel berniat bunuh diri, ces't magnifique...Cardio Chefhttp://www.blogger.com/profile/14900960600918854881noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5581456974815524414.post-43828939467047397642007-10-24T06:21:00.000-07:002007-10-31T06:13:15.825-07:00Le Bistro..<div align="left"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2zMp9MrQmZkYgIJGMfcx9wBYkIByBaZI0O8GRtgy3Fbn5g8WYU9tzLRz-04rv45B4XaNrIq6IeK5xfMYEwGtKSQgJzS2AVWrv5nTqZAph8Fd2qi9J-xCWNDTOW2FcxMKUF7cbfoRWWSWh/s1600-h/04_bistro_paris.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5124899451332284034" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2zMp9MrQmZkYgIJGMfcx9wBYkIByBaZI0O8GRtgy3Fbn5g8WYU9tzLRz-04rv45B4XaNrIq6IeK5xfMYEwGtKSQgJzS2AVWrv5nTqZAph8Fd2qi9J-xCWNDTOW2FcxMKUF7cbfoRWWSWh/s320/04_bistro_paris.jpg" border="0" /></a><br />Kata-kata bistro, yang sekarang lagi ngetren di jagad kuliner Indonesia awalnya beasal dari kafe-kafe jalanan yang menjamur di daerah Paris dan sekitarnya, nama ini kemudian sering diadaptasi oleh pengusaha-pengusaha kuliner untuk menginternasionalkan nama warung makannya atau sekedar biar keren, hehe padahal nama "warung" menurut saya lebih keren dari sekedar bistro atau bistrot.<br />Bistro sendiri memang menjadi ikon kuliner Paris, yang dipenuhi kafe-kafe romantis di hampir seluruh sudut kota. Bahkan lukisan Mentor Huebner diatas, yang digambar tahun 1962, melukiskan authenticity sebuah bistro yang berada di depan Pantheon, temple de la nation.<br />Tau atau ngga tau tuh para pengusaha resto yang asal comot bahasa orang tentang asal nama bistro, sebenernya bukan kata asli dari bahasa Prancis, nama Bistro sendiri dikenal oleh warga Prancis saat Perang Napoleonic, dimana saat tentara Russia merangsek masuk La ville de lumiere. Gara-gara bertempur tak kenal lelah, tapi laper juga, tentara Russia terpaksa makan di banyak warung yang tersebar di seantero Paris, mungkin saking kelaparannya orang-orang Russia berteriak-teriak pada mpunya warung dengan bahasa быстро! быстро! yang kalo dilatinkan berarti Bistro! Bistro! atau Inggrisnya Quickly! yang kalo di Indonesiakan "cepetan bos!"<br />Alhasil sekarang, makanan yang disajikan di kafe dengan sistem cepat mungkin kalo di Amrik orang kenalnya fast food, dinamakan sejak saat itu menjadi bistro. Dan bistro biasanya menyajikan makanan yang ga bertele-tele membuatnya kalo di Prancis sendiri, bistro biasa menyajikan steak au poivre, French onion soup, dan coq au vin, namun seiring berkembanya jaman, makanan yang disajikan di Bistro pun semakin <br />beragam, namun tetep simpel.<br />Beruntung juga kemaren sempet nyobain makan siang disebuah bistro laris di sudut kota Strassbourg dan Paris, untuk ulasanya yang satu ini tunggu posting saya berikutnya...<br /><br />Merci, Au Revoir..</div>Cardio Chefhttp://www.blogger.com/profile/14900960600918854881noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5581456974815524414.post-14686195465378335262007-10-14T21:45:00.000-07:002007-10-19T00:17:51.809-07:00sate samirono<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbc0u3ACfM3savYBwue0z5ncq_QQpDFTyuIHGzXYBWXDzYTpsusZIZbjxrEvYbEiT7-Rk61rFQ87ZNfKo1U6P6oFHmcXb51rek8YUw8trA_ZpoD8GWvTj5bOOZgGKEkyTLMX4RNV5neYbK/s1600-h/SNC10610.JPG"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbc0u3ACfM3savYBwue0z5ncq_QQpDFTyuIHGzXYBWXDzYTpsusZIZbjxrEvYbEiT7-Rk61rFQ87ZNfKo1U6P6oFHmcXb51rek8YUw8trA_ZpoD8GWvTj5bOOZgGKEkyTLMX4RNV5neYbK/s320/SNC10610.JPG" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5121421116233043506" /></a><br/><span>lebaran hari ke-3 kami sekeluarga berencana melancongke Jogja untuk bersilaturrahim kekeluarga besar ibu, </span>sengaja kami berangkat siang hari agar kami dapat merasakan makan sian di Jogja. Pilihan kami pada waktu itu adalah sate kambing, maklum sudah sebulan puasa sate kambing. SAMIRONO, sebuah warung sate kambing dengan model jagrak Solo (bumbu kecap) tenar di Jogja akan kami jajal siang itu, kesan pertama kami kepada warung sate itu adalah penuh, banyak terlihat orang-orang dengan aksen ibukota dan beberapa warga jogja bejibun memadati warung sate samirono. Sebagai main course kami pesan sate kambing spesial, sate buntel, gule dan tongseng, lengkap dengan nasi dan es teh.<br/>Suapan pertama sate, saya sudah kecewa, apalagi melihat penampilan tongseng dan gulenya, kemudian saya bertanya dalam diri saya, ada apa gerangan pada penikmat sate samirono ini? apa mereka belom pernah merasakan sate kambing Solo? Jauuuuh sekali kualitasnya... Bagaimana warung ini dapat bertahan berpuluh tahun hingga dapat membuka 4 cabang (kesemuanya di jOgja, mungkin tidak berani ekspansi ke Solo, karena jelas tidak laku, hehe..)<br/>Dalam menikmati sate ada 3 kriteria pembuatan yang harus dipenuhi, yang pertama adalah kelembutan dan keempukan daging, dalam hal ini sate samirono emang bagus dalam mengolah daging kambing lembut dan empuk, untuk mendapatkan daging yang empuk dan lembut, biasanya pedagang memilih daging cempe (anak kambing) atau merendamnya dalam larutan nanas atau daun pepaya. Poin kedua yaitu output aroma sate, dapat diakali dari bumbu celupan sebelum pembakaran, car amembakar, dan penambahan gajih kambing dalam tusukan sate, aroma Sate samirono sangatlah tidak sedap, rasanyapun kurang nendang banget, dan yang paling memprihatinkan masih prengus kambing, sebagai catatan, prengus kambing memang sebagai aroma yang kadang boleh muncul dalam ste kambing, namun harus diminimalisir mungkin atau dihilangkan, agar si penikmat sate tidak terganggu.<br/>Poin ketiga dan yang terpenting dalam pembuatan sate jagrak Solo ialah finishing touch nya, Kecap kelas wahid diperlukan, kecap khusus sate, dalam pemenuhan poin ketiga inipun Samirono tampaknya gagal dalam memanjakan lidah kami, para penikmat sate gagrak Solo.<br/>Siang itu hanya umpatan yang ada dalam benak saya dan keluarga, selain itu sate buntel kok dibakar mirip steak, menggunakan jepit barbeque tanpa disunduk, kahanan opo maneh iki... dan bungkus lemak yang digunakan untuk membuntel daging cacah, prengusnya setengah mati.<br/>Keadaan ini diperburuk dengan cara penyajian tongseng, tongseng kok dimasak pake kompor gas, ya aromanya nggak masuk, dan cuernya kaya duduh sop, mana kobis yang digunakan masih mentah, jadi tidak ikut dimasak, sungguh bikin males...<br/>Masalah gule lain lagi problemnya, usus masih dibiarkan panjang, jadi nggak dpotong-potong pendek dulu. oalahhh... kami sungguh malu bila tau ada makanan kaya gini kok jadi acuan di Jogja...<br/>Bu tutik dan pak Bejo solo, kalian tetap nomer 1...<br/>Cardio Chefhttp://www.blogger.com/profile/14900960600918854881noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5581456974815524414.post-54776893353309155992007-10-13T21:34:00.001-07:002007-11-10T07:56:15.966-08:00international cuisine # 7 Foie Gras<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiX8VqiLyt3Eys01Mh5PJe8xcxp8IzGMfijVBYXv7naI8Q3bFiox-W8D1EU64fVPin-jT-IRsKSkkl-dOPUtYOqCwf1v30ZrLwWfPvZmMlzQuGUInU-fzBUG_7HGAYadQBAa3tVGnTBp_R/s1600-h/SNC10261.JPG"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiX8VqiLyt3Eys01Mh5PJe8xcxp8IzGMfijVBYXv7naI8Q3bFiox-W8D1EU64fVPin-jT-IRsKSkkl-dOPUtYOqCwf1v30ZrLwWfPvZmMlzQuGUInU-fzBUG_7HGAYadQBAa3tVGnTBp_R/s320/SNC10261.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5121049537137430018" border="0" /></a><br /><br />Kalau di Indonesia ada sapi glonggong, beda lagi dengan Prancis, mereka punya yang namanya Bebek Glonggong. Ada persamaan di kedua "hewan" glonggongan ini yaitu menaikkan harga produk daging akhir. Tapi biasa lah, hehe.. Indonesia selalu memakainya untuk tindakan curang dan kriminal. Dan beda keduanya kalo sapi glonggongan, butcher mengglonggong dengan air, tapi kalo bebek glonggongan, butcher mengglonggongnya dengan makanan ternak.<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhroD8nIHLn-sbAXNdMEWSK4rTIjGhi1adPXhoy_UbbpuCL76gtuMiniZplq6WqFa2WklBUc-UScEp58wm-EFpCJogf4gA7mjSNffWqCVFg1dXoocFz3HT09KDbaGMUeYTIx4FarO6wBM9z/s1600-h/foie-gras.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhroD8nIHLn-sbAXNdMEWSK4rTIjGhi1adPXhoy_UbbpuCL76gtuMiniZplq6WqFa2WklBUc-UScEp58wm-EFpCJogf4gA7mjSNffWqCVFg1dXoocFz3HT09KDbaGMUeYTIx4FarO6wBM9z/s320/foie-gras.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5121049541432397346" border="0" /></a><br />Bebek glonggongan ini sengaja dibikin "gemuk" dengan force feeding makanan ternak untuk mendapatkan bebek yang sedikit berpenyakit, kata istilah kedokterannya sih <i>fatty liver</i> atau perlemakan hati. Kata orang Prancis, hati bebek yang berlemak lebih nikmat sebagai bahan pangan, dasar gourman-gourman tidak berperi kehewanan..<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2HGEYVqlYuSYBGk6OGt26G5BpZee2d8haLREah9iaT1-44YJkDWdnWHmSOnhGxmdiqKA42AlVbnMIdPnyAZAlIir567EeRkjuOEK4UgXDXVj6n2Yr2PZt3sPPQIlFVVkAtgLqQ4mhvE9g/s1600-h/Foie-gras-au-Floc-de-Gascogne-et-raisins.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2HGEYVqlYuSYBGk6OGt26G5BpZee2d8haLREah9iaT1-44YJkDWdnWHmSOnhGxmdiqKA42AlVbnMIdPnyAZAlIir567EeRkjuOEK4UgXDXVj6n2Yr2PZt3sPPQIlFVVkAtgLqQ4mhvE9g/s320/Foie-gras-au-Floc-de-Gascogne-et-raisins.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5121049537137430034" border="0" /></a><br />Foie Gras dibikin dengan menghancurkan fatty liver tersebut dan dicanned, kemudian dapat dibikin makanan olahan atau sekedar spreading untuk sour dough bread, atau sekedar baguette, mirip dengan kaviar (Sturgeon Egg) dari Russia. Dan canning foie gras ini dijual dengan harga Masya4JJ tinggi.. sekaleng foie grass ukuran 150 gram bisa dijual dengan harga 100 Euroo!!!<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoH8vJiQC-vqdAPduw8LLNhdFYBYXh4AVn_e7ZyJAZPelzBXAskiDI77dsXYjegCixAmw6A8R6zwzQ48nlwnew8gxeyJ_36i57r1EbLZcGeOjpaR_zs2cAQi_YSKKHFnWAQAGCCu8Ex4x1/s1600-h/SNC10262.JPG"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoH8vJiQC-vqdAPduw8LLNhdFYBYXh4AVn_e7ZyJAZPelzBXAskiDI77dsXYjegCixAmw6A8R6zwzQ48nlwnew8gxeyJ_36i57r1EbLZcGeOjpaR_zs2cAQi_YSKKHFnWAQAGCCu8Ex4x1/s320/SNC10262.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5121049532842462706" border="0" /></a><br />Sempet sih mampir di sebuah toko keluarga yang jual Foie Gras di Strasbourg, tapi begitu liat harganya, wah jiper banget buat nyobain, hehehe.. maklum orang Indonesia, makanan Indonesia lebih enak kali yaaah..<br />ada sih rencana bikin Foie Gras sendiri di Indonesia, tapi mending makan bebek Slamet Kartosuro, paling juga lebih enak, hehehe...<br />viva makanan Indonesia.Cardio Chefhttp://www.blogger.com/profile/14900960600918854881noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5581456974815524414.post-36827381175798331052007-10-10T02:48:00.000-07:002007-10-10T03:10:37.801-07:00International Cuisine #6 Kougelhopf<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-tIwN2lnALtYtuHhXSZjXUYVpqYX56EdPpNwkWoYLKpFbb50pCK4iBNXx3v_3Ud2sKWiqMr4H4n5mhccVv5t6MzpcdxPpGtucRxyg625u8InfVnFyANXw2aOwqYATmPh7QAKHfalGY9w-/s1600-h/SNC10077.JPG"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-tIwN2lnALtYtuHhXSZjXUYVpqYX56EdPpNwkWoYLKpFbb50pCK4iBNXx3v_3Ud2sKWiqMr4H4n5mhccVv5t6MzpcdxPpGtucRxyg625u8InfVnFyANXw2aOwqYATmPh7QAKHfalGY9w-/s320/SNC10077.JPG" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5119644889558109634" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEOUMc7iENcynQQHcHkkWArMYIFChEdDezzqey7A_swKUNg1iUsrhMGtndwaJmjO2s0tNOk7EL_rzVa07QS2f7MnUfAGbgFS_qy4nS1Dx0lhw2M0lekYhbPkRCdJ1XEGDIQjF3Am7gCMKE/s1600-h/SNC10079.JPG"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEOUMc7iENcynQQHcHkkWArMYIFChEdDezzqey7A_swKUNg1iUsrhMGtndwaJmjO2s0tNOk7EL_rzVa07QS2f7MnUfAGbgFS_qy4nS1Dx0lhw2M0lekYhbPkRCdJ1XEGDIQjF3Am7gCMKE/s320/SNC10079.JPG" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5119644898148044242" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6W0x8gwHiTjEHNrEI0Dq-5Pa4scrMc9KcuC_idgoidat1T578VDuaswGwMPJJvI9OzgTQsTLkOYNYnqQg_Vs9PJk5OJ8gVqr8NR3gsA_u_KS9_WmUEsM1Pzcg6UeAMc6MRTJ1U4TPegtR/s1600-h/SNC10080.JPG"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6W0x8gwHiTjEHNrEI0Dq-5Pa4scrMc9KcuC_idgoidat1T578VDuaswGwMPJJvI9OzgTQsTLkOYNYnqQg_Vs9PJk5OJ8gVqr8NR3gsA_u_KS9_WmUEsM1Pzcg6UeAMc6MRTJ1U4TPegtR/s320/SNC10080.JPG" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5119644902443011554" /><br /><br /><br /></a>Ditilik dari namanya roti khas Strasbourg ini mirip nama dari Jerman, emang bener, dulu Strasbourg memang salah satu kota Jermanyang hilang saat WWII. Kougelhopf, roti yang menjadi icon Strasbourg selain Stork(bangau pembawa bayi dari mitologi barat) nya. Banyak cetakan-cetakan Kougelhopf yang dijual sebagai souvenir khas Strasbourg, mulai dari ukuran mini (diameter 10cm) sampai loyang ukuran maxi semua tersedia, tidak lupa semua cetakan Kougelhopf dibuat dari porselen.<br />Kata buku panduan kami, Kougelhopf terenak bisa didapat di daerah sekitar Austerlitz, penasaran dengan rasa roti bertabur gula halus ini, Austerlitz merupakan tujuan pertama saya setelah tiba di Gare du Strasbourg. Kata orang Eropa sih mak nyuss, kata teman saya, Lina Waibel juga must to try.. ga bakal nyesel..<br />Sesampai di pattiserie di sekitar Austerlitz, langsung saja saya merogoh 6Euro untuk 2 Kougelhopf kecil, rencananya akan saya berikan pada Chris, teman Jerman yang menemani kami pada perjalanan itu. Tak dinyana setelah dicoba gigitan pertama, hahahaha.. dalam hati saya ngga ada bedanya dengan donat kentang berbungkus gula halus pemberian almarhumah simbah saya yang dari Jogja..<br />Oalah... jadi ini to rasa Kougelhopf, paling tidak, sayasudah pernah merasakannya sebagai pengalaman..Cardio Chefhttp://www.blogger.com/profile/14900960600918854881noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5581456974815524414.post-34446639198306911692007-09-10T07:03:00.001-07:002007-10-19T00:19:12.038-07:00Strassbourg<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjm-bYH5KV5tTboVx2vOcZ2iP-jFyndEcW4Z0f4k5jdPFBz2vJTI8LbSiFQL6XBArhmRkQcECn0QHLQIXecOWT8oo60J6vQO5dTyCvh-2n3Y8zx0zLiipnUwEwRvKWw7y7JbVBaKpO5kvoM/s1600-h/IMG_2505.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5108579981777133266" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjm-bYH5KV5tTboVx2vOcZ2iP-jFyndEcW4Z0f4k5jdPFBz2vJTI8LbSiFQL6XBArhmRkQcECn0QHLQIXecOWT8oo60J6vQO5dTyCvh-2n3Y8zx0zLiipnUwEwRvKWw7y7JbVBaKpO5kvoM/s320/IMG_2505.jpg" border="0" /></a><br/><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlfRh9JeJZk9hcvU3b0YIRxLQQHtNLAfsItUzpVpchh1h4HI54tO91JLPy7sv6b-mihj7D8Xbt9ZHjYE1CzYftCrL11aQVl00vmQ9M84M08qHgvxZOvwV9uGF0FsCKpsESTo_EYphg1o_-/s1600-h/SNC10014.JPG"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5108579986072100578" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlfRh9JeJZk9hcvU3b0YIRxLQQHtNLAfsItUzpVpchh1h4HI54tO91JLPy7sv6b-mihj7D8Xbt9ZHjYE1CzYftCrL11aQVl00vmQ9M84M08qHgvxZOvwV9uGF0FsCKpsESTo_EYphg1o_-/s320/SNC10014.JPG" border="0" /></a><br/><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmtN53a07VPNoS8fWBi2ix8WB5hpc_VKB4LPPB0CD51lokPM34LHdvI8nlJ_n2XgEvy1lR13D3sd_xUQ1S1o58BRXhS3ulgVysBgvCx_G_F65lS2iDgrCcKhSBBJe8Gl-q6T2vhXTF-ohu/s1600-h/SNC10038.JPG"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5108579994662035186" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmtN53a07VPNoS8fWBi2ix8WB5hpc_VKB4LPPB0CD51lokPM34LHdvI8nlJ_n2XgEvy1lR13D3sd_xUQ1S1o58BRXhS3ulgVysBgvCx_G_F65lS2iDgrCcKhSBBJe8Gl-q6T2vhXTF-ohu/s320/SNC10038.JPG" border="0" /></a><br/><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-hqyagx4UMeeA16Hiskkwyj7v9GbxQYoUH_YfBSYJXnZvNiBRYvjq14ToYhGb-Yr3Y_PrwBlDPHM9xi63surp7UWmX9sP7SWHj9wIZs64vpBpldyQlP48_nPhqJzfZveAYMe3hXz7kvnu/s1600-h/SNC10106.JPG"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5108579998957002498" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-hqyagx4UMeeA16Hiskkwyj7v9GbxQYoUH_YfBSYJXnZvNiBRYvjq14ToYhGb-Yr3Y_PrwBlDPHM9xi63surp7UWmX9sP7SWHj9wIZs64vpBpldyQlP48_nPhqJzfZveAYMe3hXz7kvnu/s320/SNC10106.JPG" border="0" /></a><br/><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhly18q_rhyphenhyphen-z8tOg7MJBibxXEKtw15vxF1AavnnONS32htTNeHgEImVsCNq7x1XK7XZTmTK0YUpk6mTzi-biPMMQnYsQhyr-2lkjI9y2fMjwSfFp1y8erjlwmaQad9WmivrpmMtDPqRW-T/s1600-h/SNC10392.JPG"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5108580007546937106" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhly18q_rhyphenhyphen-z8tOg7MJBibxXEKtw15vxF1AavnnONS32htTNeHgEImVsCNq7x1XK7XZTmTK0YUpk6mTzi-biPMMQnYsQhyr-2lkjI9y2fMjwSfFp1y8erjlwmaQad9WmivrpmMtDPqRW-T/s320/SNC10392.JPG" border="0" /></a><br/><div>2 hari sebelum meninggalkan Jerman menuju Paris, teman saya, Lina Waibel, menyarankan tidak ada salahnya untuk sekedar mampir ke sebuah kota indah di Prancis, Strassbourg. Katanya sih, kota ini lebih <em><span>worth it</span></em> buat dilihat selain Paris. Setelah googling mengenai Strassbourg, kami iyakan ajakan itu, lalu kami menyusun rencana untuk 1 hari mampir ke kota indah itu.</div><br/><div>Dengan menggunakan tiket diskon mingguan saya menumpang kereta milik Prancis dari Saarbrucken Hauptbahnhof menuju Strassbourg, cukup 2 jam perjalanan, dan voila... kami tiba di strassbourg! Keluar dari kereta listrik, saya mengamati Gare </div><br/><p>d'Strassbourg seperti stasiun-stasiun central eropa lainnya, tapi setelah keluar, Ohlala...sebuah kubah kaca besar menyelubungi Gare dengan sangat anggunnya.. konon critanya kubah kaca ini cuma untuk menyambut TGV yang bakalan menyambangi Strassbourg sebagai salah satu destinasi dan tempat keberangkatan.</p><p>Kami menghabiskan hari itu seharian dengan berjalan kaki, tak lupa kita beli roti Kougelhopf, roti khas Strassbourg, buat makanan yang kami temukan akan saya post di international cuisine series yah... Kami menyusuri jalan-jalan dengan berbekal peta yang kami dapat dari tourist info di Gare dan kompas yang tertanam di jam Casio saya. Tujuan pertama kami adalah Austerlitz, samanya sih bau-bau jerman, Paris juga punya nama kaya gini, konon kabarnya Strassbourg emang kota punya Jerman sebelum WWII tapi gara-gara kebodohan Hitler, ilang deh diambil Prancis, huehehe..</p><p>Jaringan public transport yang di instalasi untuk kota sekelas strassbourg adalah trem listrik, trem listrik strassbourg adalah trem listrik yang bener-bener futuristik, bedaaaa jauh sama trem listrik Polandia juga punya Jerman, selain shape yang Elegant, juga terkesan keren, emang pantes kota ini jadi ibukota Europe Union, dan bakalan menjadi Capitol of Culture Europe 2010.</p><p>Nggak lupa kami sight seeing ke kota tua, ngga lupa kami mampir ke basilika Notre Dame, namanya sih sama persis sama yang di Paris, tapi soal keindahan, ini adalah gereja termegah yang pernah saya lihat, juga gereja terindah setelah gereja Katedral Krakow Poland. C'est formidable.... Ngga lupa tetep ada hiasan Gargoille yang jadi ciri khas Notre Dame..</p><p>Le petit France, nama yang juga indah buat didengar, ternyata emang bener-bener tempat yang indah n romantis, La region du amore..</p><p>Strassbourg, hopefully, bisa kesana lagi pas honey moon ku kesekian...</p><p>Amien..</p>Cardio Chefhttp://www.blogger.com/profile/14900960600918854881noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5581456974815524414.post-71229321799733377772007-08-06T11:07:00.000-07:002007-10-19T00:20:20.717-07:00International Cuisine #5<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFKqOAuYp6gBhH7DKx4LtVzJ-aFwgHrHQeka1gyep9hbJDjiCCzy34n-sqmhhFeFSt4U4Dd84LBfixN05yTL4_dVz67srOUkom6C7rWcX9IXD4TrTS__9ziUKmRINdztaaBIwfcHyOU_1W/s1600-h/SNC10173.JPG"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5095651156322933906" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFKqOAuYp6gBhH7DKx4LtVzJ-aFwgHrHQeka1gyep9hbJDjiCCzy34n-sqmhhFeFSt4U4Dd84LBfixN05yTL4_dVz67srOUkom6C7rWcX9IXD4TrTS__9ziUKmRINdztaaBIwfcHyOU_1W/s320/SNC10173.JPG" border="0" /></a><br/>Suatu hari sejawat saya dari Brazilia membuatkan sebuah desert manis dari coklat, bila dilihat dengan seksama nampak seperti saus chocolate fondue, namun tanpa buah atau makanan kecil untuk pencelup. Sebenarnya bila dilihat sekilas, hanya berupa chocolate melted sederhana, namun belum sempat berfikir panjang, tak sabar lidah ini untuk segera mencoba.<br/>Ces't magnifique!<br/>suapan pertama memberi kesan yang sangat lembut, tidak terlalu manis, namun berkesan sedikit gurih, dan sangat terasa sekali susunya. Memang bener-bener choc au lait yang sempurna, sesuai dengan namanya (susu dalam coklat).<br/>Namun memang, akan lebih sempurna lagi bila kita menambahkan elemen-elemen tertentu sebagai penambah rasa, dan mepergunakannya sebagai saus fondue, sehingga rasa nikmat pada suapan pertama, akan terus dapat dinikmati pada suapan-suapan berikut.Cardio Chefhttp://www.blogger.com/profile/14900960600918854881noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5581456974815524414.post-49355383593360907002007-08-05T15:27:00.000-07:002007-08-05T16:11:56.445-07:00International cuisine #4<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0_b-E2RNXiC2wPuKw8LqoQQ6BE85AgtbPg4rgjeAttdECTHyI-PI3BbpXuYA-xUEcNsV7eNPun0tugKLFIt9pfmu1ZdbLd4TxX0IthpeX-VsHcPbaPc9laL1_FW3BrNkpCsADiynv-bnH/s1600-h/SNC10236.JPG"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5095348292409089058" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0_b-E2RNXiC2wPuKw8LqoQQ6BE85AgtbPg4rgjeAttdECTHyI-PI3BbpXuYA-xUEcNsV7eNPun0tugKLFIt9pfmu1ZdbLd4TxX0IthpeX-VsHcPbaPc9laL1_FW3BrNkpCsADiynv-bnH/s320/SNC10236.JPG" border="0" /></a><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyznKbjji7bTcvov1Ryc995m70nieA_FeOTJ5jnZCIOhQyg3vtE8uEbWhCj6ptaI8BAkEbVLGqfYASbaEQamf1CqnFbIg15rIuCFiOWhRE-83GhAO0bwPrm9UsfwuzjRmN_JFYUnhZloag/s1600-h/SNC10235.JPG"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5095348296704056370" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyznKbjji7bTcvov1Ryc995m70nieA_FeOTJ5jnZCIOhQyg3vtE8uEbWhCj6ptaI8BAkEbVLGqfYASbaEQamf1CqnFbIg15rIuCFiOWhRE-83GhAO0bwPrm9UsfwuzjRmN_JFYUnhZloag/s320/SNC10235.JPG" border="0" /></a><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkkQ87OEiQu8qnsITM1qr3gAAZSPgbC3ftpaitVpNVdG1sFcRiWjVEwaZaAaIkM8-MQGf9HdeNptgOtcrS_71hyg8CBqOpNMDendYXv2oF-EsV3oZH3sIFmiOY4lJ_FZqF_Fpiuu26p1k0/s1600-h/SNC10232.JPG"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5095348300999023682" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkkQ87OEiQu8qnsITM1qr3gAAZSPgbC3ftpaitVpNVdG1sFcRiWjVEwaZaAaIkM8-MQGf9HdeNptgOtcrS_71hyg8CBqOpNMDendYXv2oF-EsV3oZH3sIFmiOY4lJ_FZqF_Fpiuu26p1k0/s320/SNC10232.JPG" border="0" /></a><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqlXKvQWCEwOnadfIPYfudadEzlqpGDxe4iVkba_bhLmUFYrLDUEkMPealxhnVGkDELnyp4Jfgs_ayMEesQTK_a9S6y2buLTAyun7ynZeEaIHQSgWx6P9ohpDwpCfhw3xR8y0iHORPN-4X/s1600-h/SNC10222.JPG"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5095348305293990994" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqlXKvQWCEwOnadfIPYfudadEzlqpGDxe4iVkba_bhLmUFYrLDUEkMPealxhnVGkDELnyp4Jfgs_ayMEesQTK_a9S6y2buLTAyun7ynZeEaIHQSgWx6P9ohpDwpCfhw3xR8y0iHORPN-4X/s320/SNC10222.JPG" border="0" /></a><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_pEMbhBokgqhx11HAAk3QMwxI8LGYYJa4Wt1cdMAoqbk3RWJ8tvzQF0djaRtH0fBRZfrB_KKl95Xjtb-p2yWI5EFxgM6FrnJg0wAIkc2E-uIrEKC_uafG_1E-d2dtx7kMyio1tE2EnIpD/s1600-h/SNC10225.JPG"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5095348309588958306" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_pEMbhBokgqhx11HAAk3QMwxI8LGYYJa4Wt1cdMAoqbk3RWJ8tvzQF0djaRtH0fBRZfrB_KKl95Xjtb-p2yWI5EFxgM6FrnJg0wAIkc2E-uIrEKC_uafG_1E-d2dtx7kMyio1tE2EnIpD/s320/SNC10225.JPG" border="0" /></a><br /><br /><br />Kalau mendengar kata coklat, Eropa adalah kiblat bagi paca chocaholic maupun rumah para dewa chocolatier dunia walaupun biji-biji kakao terbaik dunia tidak dihasilkan di benua Eropa, namun di Venezuela dan Afrika (tak ketinggalan pulau Jawa-walau tidak begitu terkenal). Begitupun di Polandia, alkisah ada seorang master chocolatier bernama Karol Ernest Wedel yang membuka usaha coklat "E. Wedel" di Warsawa pada tahun 1851. Toko ini kemudian meledak dipasaran dan akhirnya diambil alih putranya Emil sebagai hadiah pernikahannya. Setelah sempat berganti nama menjadi "22nd July" karena nasionalisasi pemerintahan komunis Polandia setelah perang dunia kedua, E. Wedel sempat mengalami surut, karena ditinggal penggemarnya. Namun sekarang E. Wedel kembali berjaya sebagai salah satu penghasil coklat konsumsi terbaik di Eropa bahkan di Dunia (walau sekarang telah dimiliki oleh perusahaan coklat raksasa Cadburry).<br />Sore itu saya beruntung mencoba salah satu gerai E. Wedel di sudut jalan pantai Sopot (salah satu dari Trojmiasto, tiga kota wisata Polandia, Gdansk, Gdynia & Sopot) selain menikmati arsitektur kedai yang bergaya reinassance banyak sekali pilihan es dan "wedang" coklat yang ditawarkan, juga tak ketinggalan bourbon dan beberapa potong coklat dengan campuran buah dan liqueor sebagai teman minum coklat.<br />Tak menunggu lama saya sebagai penyuka white chocolate, memesan hot white classic cocholate with stawberry (buah kesukaan saya), dan teman saya waktu itu memesan Classic chocolate with almond, dan juga classic chocolate with orange. Saya akui minuman sore itu berat untuk saya. Beda dengan wedang coklat yang biasa saya minum di Jawa (dengan kemasan coklat bubuk bergambar windmollen) wedang coklat E. wedel berasal dari coklat bar yang dimelting pada suhu tertentu dan diberi campuran susu murni sehingga meleleh dan dapat dipertahankan dalam kelembutan dan viskositasnya. Bagi saya yang tidak begitu menyukai rasa manis, minuman sore itu memang super ekstra manis, namun tak dapat dipungkiri, sore itu saya beruntung menjajal salah satu minuman surgawi...<br />memang wedang coklat E. wedel pantas menempati most recomended drink, you should try before you die!Cardio Chefhttp://www.blogger.com/profile/14900960600918854881noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5581456974815524414.post-76843735522136197072007-08-05T15:07:00.000-07:002007-10-19T00:31:49.967-07:00International Cuisine #3<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1hiWXzt4hxcs-b0LLsn7ey67BMeeMMmk2wL0LUv9v4zuoMIl53D9r7tuEhYvzfqh4a67KtToG2S26TPas8gD5V3AK_7_sqpVY_jLaF07uRCJk8CdyrrH-uMeTaKj93sf2mgO7zDOfzv7Z/s1600-h/SNC10237.JPG"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5095343263002385410" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1hiWXzt4hxcs-b0LLsn7ey67BMeeMMmk2wL0LUv9v4zuoMIl53D9r7tuEhYvzfqh4a67KtToG2S26TPas8gD5V3AK_7_sqpVY_jLaF07uRCJk8CdyrrH-uMeTaKj93sf2mgO7zDOfzv7Z/s320/SNC10237.JPG" border="0" /></a><br/><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhygyfj9-Q8AuQ7jaLdKtvQWLja6HesTHVr-VVDKhCszXrUYwIPfEsxxYlILNcnl8zhLyVBfBmgkjRciwtt8WqKMh_HJ1E4BJ7YimzRozxW3OfG8wbLCUz3-kKG9-6wMUOdGr60x58ULP9j/s1600-h/SNC10243.JPG"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5095343271592320018" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhygyfj9-Q8AuQ7jaLdKtvQWLja6HesTHVr-VVDKhCszXrUYwIPfEsxxYlILNcnl8zhLyVBfBmgkjRciwtt8WqKMh_HJ1E4BJ7YimzRozxW3OfG8wbLCUz3-kKG9-6wMUOdGr60x58ULP9j/s320/SNC10243.JPG" border="0" /></a><br/><div>Kalau di Italia ada Pizza, di Polandia ada yang namanya zapiekanka, beda dengan saudara dekatnya dari Itali, zapiekanka berbentuk panjang, bahkan untuk zapiekanka XL (begini cara Poles menyebut zapiekanka panjang) panjangnya bisa mencapai 50cm!!</div><div>Untuk membuat zapiekanka tidak diperlukan jasa seorang Pizzaioli (pembuat dough pizza), cukup dengan memotong baguette menjadi 2, kemudian olesi dengan adonan garlic+onion lalu ditutup dengan lapisan mozarella yang kemudian dioven agar dapat memberi efek melting yang menambah nikmat pizza Polandia ini. Tentu saja, kebanyakan zapiekanka tidak menyertakan daging dalam toppingnya, tidak seperti pada pizza, sehingga kalo bicara soal rasa tidak begitu jauh dengan garlic bread pada umumnya, namun terasa lebih gurih dan panjang.</div><div>Untuk sepotong zapiekanka XL dapat didapatkan dengan harga 5 zlotych (1 zlotych sekitar RP.3.400) dan zapiekanka biasa bisa didapat dengan menebus 3 Zlotych. zapiekanka biasa didapatkan di main street (biasa bernama ulica Dluga) Głównego Miasta atau old city di hampir semua kota di Polandia.</div><div>Jadi jangan lewatkan kesempatan mencoba zapiekanka bila berada di Polandia..</div>Cardio Chefhttp://www.blogger.com/profile/14900960600918854881noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5581456974815524414.post-69686036254420979772007-08-03T00:05:00.000-07:002007-08-03T00:29:51.690-07:00My Abroad Birthday...<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdHbuZW2hvclfTQT7I6duJE4CCi78DKxvQlpnjANM9h_ig0ljs2Rw7MuHLko2Wk4-KEDBy2SCjIqG3lree3kuCDjibnDCcB1fy_K4_iyew0ijo249Co5p29kP4zAPXhPRxAct690BdMjRW/s1600-h/SNC10066.JPG"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5094373085724793778" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdHbuZW2hvclfTQT7I6duJE4CCi78DKxvQlpnjANM9h_ig0ljs2Rw7MuHLko2Wk4-KEDBy2SCjIqG3lree3kuCDjibnDCcB1fy_K4_iyew0ijo249Co5p29kP4zAPXhPRxAct690BdMjRW/s320/SNC10066.JPG" border="0" /></a><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9mV8z110jbWmrVlQThI7LFkKE5LPP3zUKwdBP2WxphMl2uvIgsm-PASooLhOnn4oDlitCFRCHJw3-5NP-wYZeypKGD0Vkca5NoIxU5ixsb7gpgQhe4Ry8PKPA_ipImkCmNAdEUZyQhQL3/s1600-h/SNC10072.JPG"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5094373090019761090" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9mV8z110jbWmrVlQThI7LFkKE5LPP3zUKwdBP2WxphMl2uvIgsm-PASooLhOnn4oDlitCFRCHJw3-5NP-wYZeypKGD0Vkca5NoIxU5ixsb7gpgQhe4Ry8PKPA_ipImkCmNAdEUZyQhQL3/s320/SNC10072.JPG" border="0" /></a><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYOPDwY6WDvUPnwbGxG-t3Pc_zUQgM6XEzvRWhn9agdJt-1s8EqbhT37EDw8VBT99ZNqzJHEBnBZytFG_LF2uS3xkP_wto3j1f04CzWRDFDcg4jb8lHKkUyNDMVW4Tgyy4NzNPp09RHA60/s1600-h/SNC10076.JPG"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5094373094314728402" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYOPDwY6WDvUPnwbGxG-t3Pc_zUQgM6XEzvRWhn9agdJt-1s8EqbhT37EDw8VBT99ZNqzJHEBnBZytFG_LF2uS3xkP_wto3j1f04CzWRDFDcg4jb8lHKkUyNDMVW4Tgyy4NzNPp09RHA60/s320/SNC10076.JPG" border="0" /></a><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7NR38b_afp06rTlmJXoZJ-Rl6MKg69HMcuVEjAAkycOiaQwX4rF8sTUc2gJGZca4I-ZOKc8Lccwg_4RIQoA-BNXQafAtem4rbhc8XvjSO3tXEHhq0TS3cmmKHCUpPOVN-TCvFku8i7CgE/s1600-h/SNC10078.JPG"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5094373098609695714" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7NR38b_afp06rTlmJXoZJ-Rl6MKg69HMcuVEjAAkycOiaQwX4rF8sTUc2gJGZca4I-ZOKc8Lccwg_4RIQoA-BNXQafAtem4rbhc8XvjSO3tXEHhq0TS3cmmKHCUpPOVN-TCvFku8i7CgE/s320/SNC10078.JPG" border="0" /></a><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgngSwHtYlUU1JESaGJxotHG9uzht8n-MGonXdV2gXKAiVYA2rvFT2-OafCCfZycji6a0d1rIsSLe35oIgRwIZc99GwgzU8bww2OCjsietyr1-OxtdxaVtm062qmivqa2UwkVY867KJb5Ns/s1600-h/SNC10095.JPG"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5094373107199630322" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgngSwHtYlUU1JESaGJxotHG9uzht8n-MGonXdV2gXKAiVYA2rvFT2-OafCCfZycji6a0d1rIsSLe35oIgRwIZc99GwgzU8bww2OCjsietyr1-OxtdxaVtm062qmivqa2UwkVY867KJb5Ns/s320/SNC10095.JPG" border="0" /></a><br /><div>Monday, 30 July 2007...</div><br /><div>Hari ini adalah pertama kalinya saya merayakan ulang tahun berjarak lbih dari 10768 km dari rumah.. Memang berat rasanya, namun benar-benar momen ulang tahun kali ini adalah ulang tahun terindah yang saya pernah lalui, lebih bermomen dari ulang tahun 17 saya.. Benar-benar, walaupun hanya dirayakan tidak lebih dari 8 orang, acara hari itu benar-benar manis..</div><br /><div>Kami mempersiapkan perjamuan dengan Indonesian cuisine, cah brokoli ayam saos tiram. Sebagai desert kami sediakan pisang owol coklat, yang yummy... formidable! Banyak pujian didapatkan pada olahan pisang ini. </div><br /><div>Yang paling spesial dari ulang tahun ini adalah, seorang teman kami dari Hunggaria mengolah oat dan buah-buahan sebagai roti taart coklat yang sungguh-sungguh nikmat dan Eropa banget..</div><br /><div>Tak kalah menariknya, kado-kado monumental yang diberikan sangat-sangat Internasional dan kekeluargaan, sebuah baju bertuliskan Porca-cola, yang mengingatkan joke mereka tentang coca-cola berbahan babi yang ditujukan bagi saya seorang muslim, juga piggy bank yang bertuliskan happy birthday dalam bahasa Polish, juga sebungkus teh dan kopi beraroma vanila...</div><br /><div>sungguh-sungguh unforgettable moments..</div>Cardio Chefhttp://www.blogger.com/profile/14900960600918854881noreply@blogger.com0